Ketum IJTI Bicara Tantangan Besar Industri Televisi di Simpang Jalan

Jawa Barat33 Dilihat

Bandung Barat – Ketua Umum Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Herik Kurniawan menyoroti situasi bisnis media televisi yang menghadapi tanyakan berat ditengah gempuran berbagai platform global yang cukup deras.

Untuk itu, industri pertelevisian kata Herik, saat ini masih mencari model bisnis yang lebih pas. Para pelaku bisnis ini ingin agar bisnis televisi bisa kembali berjaya seperti dulu.

“Sekarang bisnis media televisi ini sedang ada di persimpangan. Dalam arti, model bisnis barunya belum ketemu, masih mencoba mencari bagaimana model bisnisnya kembali seperti dulu,  keuntungan besar,” tutur Herik usai memimpin pelantikan pengurus IJTI Korda Bandung Barat-Cimahi.

Baca juga: Setelah Mochtar Kusumaatmadja, Tokoh Lain di Jabar Berpeluang Terima Gelar Pahlawan Nasional

Dijelaskannya, industri media televisi merupakan bisnis padat modal. Maka menjadi tantangan besar ketika menghadapi masyarakat yang kini memperoleh media alternatif untuk mereka pilih selain daripada televisi itu sendiri.

Namun ada harapan besar dalam situasi yang dianggap Herik kurang baik saat ini, yakni pentingnya keberpihakan pemerintah sebagai regulator terhadap upaya pengembangan bisnis nasional untuk dapat kembali menjalankan roda bisnisnya dengan baik.

Sementara itu, dari pelantikan pengurus baru IJTI Korda Bandung Barat-Cimahi, Herik menaruh harapan agar para pengurus dapat tetap menyajikan karya jurnalistik yang positif dengan tetap mengedepankan kode etik jurnalistik.

Baca juga: Keren! Radio PRFM Borong Dua Penghargan Anugerah Penyiaran KPID Jabar 2025

“Sekarang giliran Kang Aep (Ketua IJTI Korda Bandung Barat-Cimahi), tantangannya luar biasa karena percepatan perkembangan teknologi itu juga sekarang sangat berpengaruh terhadap bagaimana penyebaran informasi,” ujarnya.

Dengan hadirnya platform global, masyarakat kekinian bisa menyebarkan informasi apapun, bahkan tanpa disaring dan dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Hal tersebut menjadi tantangan bagi media mainstream untuk dapat menyajikan informasi yang terverifikasi.

“Publik bisa menyebarkan informasi apa saja, tapi Kang aep dan kawan-kawan di Bandung Barat dan Cimahi harus tetap istiqomah dalam menyebarkan informasi terverifikasi,” imbuh Herik.

Baca juga: Wagub Jabar Soroti Minimnya Optimalisasi Media Penyiaran Dalam Publikasi Lembaga Pemerintahan

Ia menambahkan, terdapat tiga poin penting yang selalu ditekankan IJTI Pusat dalam menjalankan organisasi. Ketiga poin tersebut diantaranya peningkatan kompetensi insan pers, advokasi, serta integritas.

“Tiga poin tadi menjadi visi dari program kerja pusat. Di daerah, silahkan implementasi sesuai kearifan masing-masing, yang penting berujung pada penyebaran informasi yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.***(BS)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *