Kota Bandung – Riuh suara sorakan dan ketegangan layar digital bergema dari Gedung Pro Arena Gaming Hub di Jalan Malabar No.72, Kota Bandung, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Di balik euforia permainan Mobile Legends itu, terselip satu gagasan yang lebih besar, solidaritas dan silaturahmi antar mahasiswa yang kini menemukan ruang baru melalui dunia e-sport.
Sekitar seratus peserta memenuhi ruangan. Mereka bukan sekadar pemain gim, melainkan bagian dari upaya Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Hima Ikom) Universitas Langlangbuana (Unla) untuk membangun jejaring sosial yang berbeda dari pola konvensional.
Baca juga: Sejumlah Rumah di Lembang Alami Kerusakan Akibat Longsor Saat Hujan Deras
Ketua Hima Ikom Unla, Fajar Mauludin, menjelaskan alasan di balik penyelenggaraan turnamen tersebut. Menurutnya, Mobile Legends bukan hanya permainan populer, tapi telah menjadi bagian dari kultur anak muda masa kini.
“Mobile Legends atau e-sport ini sangat digandrungi oleh kalangan muda. Ini bukan hanya hiburan, tapi sudah menjadi semacam hobi baru di kalangan para pemuda,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.
Namun, bagi Fajar, kegiatan ini bukan semata soal kompetisi virtual. Ada visi sosial di baliknya. Tahun ini, ‘Community Cup’ sebuah nama untuk Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) versi Hima Ikom didesain untuk mempererat hubungan antar fakultas, bukan hanya antar jurusan.
Baca juga: Satgas Kepatuhan Pajak dan Retribusi Kabupaten Bandung Bongkar Paksa Papan Reklame Ilegal
“Tujuan utamanya untuk meningkatkan solidaritas dan silaturahmi antar fakultas di FISIP. Ini bagian dari upaya kami membangun sinergitas antar program studi,” katanya.
Dari sekitar seratus peserta, panitia membentuk sejumlah tim yang berlaga di arena. Persiapan acara, kata Fajar, bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah menarik minat peserta untuk mendaftar.
“Tantangannya itu di bagaimana menarik massa untuk ikut. Tapi kami akhirnya bekerja sama dengan RRQ eSports agar acara ini lebih menarik,” bebernya.
Baca juga: Hujan Lebat Guyur Cimahi, Ruas Jalan Utama Berubah Jadi Sungai
Kerja sama itu terbukti efektif. Antusiasme peserta memuncak. Sepanjang pertandingan, sorak-sorai dan ekspresi tegang bergantian mengisi ruangan.
“Alhamdulillah, hari ini kami melihat antusias peserta luar biasa. Dari sistem turnamen yang kami buat hingga penampilan para pemain, semuanya menunjukkan gairah yang tinggi,” ujar Fajar dengan wajah puas.
Panitia menyiapkan hadiah untuk dua juara utama, satu pemain terbaik (MVP), uang pembinaan, sertifikat, dan trofi sebagai bentuk apresiasi.
Baca juga: Gilas Selangor FC 2-0, Persib Pimpin Klasemen Grup G ACL Two 2025/26
Namun, bagi Fajar, hadiah bukan inti acara. Lebih penting adalah semangat kolaborasi dan keberanian mahasiswa untuk berinovasi.
“Ke depan, kami berharap Ikom Unla bisa tumbuh lebih besar lagi, berani keluar dari zona nyaman. Tidak hanya antar jurusan dan fakultas, tapi juga menjangkau lebih luas,” tegasnya.
Salah satu peserta dari Program Studi D3 Kepolisian, Raka Dwi Eriyanto, menilai acara ini sebagai gebrakan segar bagi mahasiswa Unla.
Baca juga: Camat Lembang Optimis Siswa Terdampak Peristiwa Keracunan Tak Separah Wilayah Lain
“Menurut saya ini terobosan baru, terutama buat anak-anak yang suka bermain game. Semoga ke depan bisa dikembangkan ke e-football atau game lain,” katanya.
Raka menambahkan, turnamen ini tidak hanya seru di arena in-game, tapi juga menciptakan suasana kebersamaan yang hangat di luar pertandingan.
“Seru banget. Walaupun kompetitif, tapi tetap saling menghargai. Harapannya, semoga Ikom makin maju dan sering mengadakan acara-acara seperti ini lagi,” tutupnya.***(Heryana)

























