Kabupaten Bandung – Sebanyak 800 personel gabungan Polri, TNI, BPBD, dan sejumlah OPD di lingkungan Pemda Kabupaten Bandung mengikuti Apel Siaga Penanganan Bencana di lapangan panahan, komplek SOR Si Jalak Harupat, Jumat (31/10/2025).
Dalam Apel Siaga bencana tersebut, menurut Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono juga dibentuk forum komunikasi untuk mempercepat koordinasi dalam penanganan bencana.
Forum tersebut, lanjut Aldi Subartono, menjadi wujud kolaborasi antar instansi dalam melakukan penanganan kebencanaan, sehingga tidak dilakkan secara individual.
Baca juga: Menteri Maruarar Sirait Ungkap Keinginan Bangun Kampung Budaya di Sumedang
“Kita membentuk forum komunikasi, sehingga ketika nanti ada bencana, masing-masing berkolaborasi tidak individual dan langsung bertindak,” jelas Aldi.
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb menyoroti gangguan pada saluran air di sejumlah titik di Kabupaten Bandung yang kerap menimbulkan banjir dan genangan kendati tak ada hujan.
Ia mencontohkan banjir yang pernah terjadi di salah satu ruas jalan di Soreang, yang ternyata disebabkan adanya gangguan dan kebocoran pada saluran air di wilayah tersebut.
Baca juga: Ratusan Siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Bandung Antusias Peringati Bulan Bahasa
“Sebenarnya beberapa hari ke belakang ini sudah ada laporan juga dari sosial media dan ke dinas soal masalah banjir, tapi alhamdulilah surutnya cepat,” kata Wabup Bandung.
Pihaknya juga mengaku sudah memetakan jenis potensi bencana berdasarkan karakteristik wilayah. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Bandung kata Ali Syakieb sangat berpotensi terjadi bencana longsor.
Untuk itu, Pemkab Bandung dipastikannya telah menyiapkan peralatan pendukung penanganan bencana, termasuk alat berat seperti ekskavator yang ditepatkan di wilayah rawan.
Baca juga: Kejari Kota Bandung Tegaskan Belum Ada Penetapan Tersangka: Erwin Berstatus Saksi
“Tadi disinggung soal potensi longsor di wilayah selatan, kita sudah siapkan tahapan-tahapannya unuk menangani bencana ini,” akunya.
Soal kolaborasi, Danlanud Sulaiman menambahkan bahwa kolarasi merupakan kunci utaman dalam upaya penanganan bencana. Dirinya sempat menyebut di setiap Pemda telah menyiapkan susunan tindakan penaganan bencana.
Di Pemda juga ada namanya rencana tindakan kontijensi atau action plan untuk penaggulangan bencana, sehingga disitu sudah disusun, siapa yang bekerja, siapa yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Baca juga: Bernostalgia Menikmati Bacang Dago Tea House dengan Topping Unik Citarasa Otentik
Sedangkan terkait banjir yang juga terjadi di beberapa wilayah sekita Lanud Sulaiman, Danlanud mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, termsuk membuat sodetan saluran sungai di sekitar Lanud menuju sungai Citarum.
“Kami dengan Pak Bupati menyarankan juga normalisasi sungai kecil yang melalui lanud. Kemudian dengan Pak Lurah Sulaiman kami buatkan sodetan juga ke Sungai Citarum.***(Heryana)

 
  
																						























