KMP Desa Soreang Jalin Kerja Sama dengan Pertamina Sediakan Gas Melon

Bandung Raya15 Dilihat

Kabupaten Bandung – Operasional Koperasi Merah Putih Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung mungkin bisa menjadi salah satu contoh keberhasilan program yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu keberhasilan Koperasi Merah Putih Desa Soreang adalah ketika menjalin kerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan gas elpiji tiga kilogram atau yang sering disebut gas melon.

Dengan kerja sama tersebut, gas elpiji di Koperasi Merah Putih Desa Soreang dijual dengan harga tidak melebihi HET, yakni Rp19.500 per tabung. Harga tersebut jelas jauh di bawah harga pasaran di tingkat pengecer yag mencapai Rp23.000 per tabung.

Baca juga: Meresahkan Warga, Sembilan Mata Elang Ditangkap Polsek Cileunyi

Penjualan dengan harga lebih murah dari pasaran membuat animo warga Desa Soreang membeli gas di Koperasi tersebut meningkat tajam. Sayangnya, pihak Pertamina masih membatasi penyediaan hanya 100 tabung.

“KDMP menjual gas melon tahap pertama dikasih 100 tabung, mungkin ke depannya akan melihat kebutuhan. Maka, sementara gas di sini prioritas untuk anggota dulu. 100 tabung saat ini untuk anggota saja belum cukup,” ungkap Kepala Desa Soreang, Hendra Wardana.

Terbatasnya jumlah gas melon yang dijual di Koperasi Merah Putih (KMP) Desa Soreang, menurut Hendra, juga disebabkan keterbatasan modal yang dimiliki koperasi.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bandung Bekali Warga Kawasan Sesar Lembang Pengetahuan Kebencanaan Lewat Simulasi

Hingga kini, modal yang digulirkan berasal dari 150 anggota koperasi itu secara mandiri. Hendra menyebut pihaknya belum terbantu atau bekerja sama dengan pihak lain, termasuk perbankan.

“Karena KMP Desa Soreang saat ini menggulirkan modal sendiri, murni dari iuran anggota dan belum bekerja sama dengan perbankan. Sekarang kita sedang merekrut sebanyak-banyaknya anggota,” sambung Hendra.

Selain pengadaan gas elpiji bersama Pertamina, KMP Desa Soreang juga berfokus pada penyediaan peralatan dan perlengkapan konveksi serta apotek.

Baca juga: Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, Pemkot Cimahi Segera Pasang Belasan Early Warning System

Penyediaan alat konveksi sejalan dengan bidang usaha yang mayoritas dilakukan warga setempat. Dengan demikian, warga sekitar tak perlu membeli kebutuhan konveksi dari luar Desa Soreang.

“Masyarakat Desa Soreang 80 persen bergerak di bidang konveksi. Sehingga, daripada beli keluar lebih baik ke koperasi, karena keuntungannya untuk kita juga. Harganya juga sama dengan kalau kita beli di luar,” ujarnya.

Dirinya bersyukur KMP di desanya sudah terbentuk, bahkan seluruh perijinan dan legalitasnya pun telah dikantongi setelah Bupati Bandung Dadang Supriatna membantu pembiayaannya melalui APBD Kabupaten Bandung.

Baca juga: Uang 10 Juta Ikut Terbakar dalam Peristiwa Kebakaran Rumah Makan Podomoro Bojongsoang

Kiprah KMP Desa Soreang yang berhasil menjalin kerja sama dengan Pertamina juga mendapat apresiasi dari Bupati Bandung yang menganggap koperasi tersebut telah menjalankan kegiatan produktif.

“Saat ini KDMP (Kopersi Desa Merah Putih) Desa Soreang lebih dari 150 anggota, termasuk Pak RT, Pak RW, Ibu-ibu PKK, dan masyarakat,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *