Kota Bandung – Kuliner apalagi yang belum Baraya Pajajaran nikmati di Bandung? Kalau belum pernah, bisa dicoba Bacang Dago Tea House. Kuliner berbahan utama beras yang bisa dibilang legendaris ini berhasil menarik perhatian pecinta kuliner.
Bacang Dago Tea House memang beda, pilihan toppingnya yang beragam menjadi salah satu hal menarik dan membuat penasaran. Sebut saja varian bacang beras klasik, bacang ketan daging jando, juga bacang mie kari yang unik.
“Kami kembangkan resep turun-temurun, halal, dan tentunya tetap menjaga cita rasa otentik,” kata Yudhi Raven, manajemen Dago Tea House saat ditemui Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Keracunan Diduga Konsumsi MBG di Cibodas Lembang, Ratusan Siswa Dapatkan Penanganan Medis
Ia menambahkan, selain topping yang beragam, keunikan dan citarasa otentik juga dipengaruhi oleh pemilihan bahan baku ayam segar dan beras ketan yang kini sudah jarang ditemukan.
Selain itu, Yudhi bilang daging jando segar diolah dengan menambahkan sejumlah bumbu dan rempah pilihan, menjadi semur yang gurih dengan aroma yang mampu mengundang selera.
Bacang kata Yudhi dimasak selama 5-6 jam. Proses yang cukup lama tersebut ternyata mampu menurunkan kadar gula, sehingga pas bagi pecinta kuliner yang menjalani pola makan sehat.
Baca juga: Bea Cukai Jabar Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal: Rugikan Masyarakat dan Negara
“Di era 80–90-an, bacang sering jadi bekal sekolah atau teman perjalanan. Kami ingin menghidupkan lagi kenangan itu,” imbuhnya.
Sesuai namanya, Bacang Dago Tea House berada di samping Dago Tea House, jalan Bukit Dago Selatan yang sejak dahulu menjadi tempat nongkrong paling nyaman di Kota Bandung.
Sebuah inovasi dilakukan Yudhi dan manajeman dari usaha yang dirintis sejak 2023 lalu itu, dengan mengubah konsep berjualan dari kaki lima menggunakan gerobak menjadi sebuah kedai permanen.
Baca juga: Sekda Jabar Sebut Nilai Program Strategis Nasional di Daerah Lebihi TKD: Optimalkan Pembangunan
Usaha Bacang Dago Tea House nyatanya berkembang pesat. Saat ini Yudhi telah membuka cabang di Astana Ayar dan Kota Cimahi. Sementara gerobak pertamanya ia simpan dengan baik untuk dijadikan kenangan perjuangan usaha.
“Ke depan, kami berencana memperluas lagi di beberapa titik di Kota Bandung,” ujarnya.
Bacang Dago Tea House bisa dikatakan sukses menjaga kuliner tradsional dengan sentuhan kekinian. Pecinta kuliner bisa menikmatinya setiap hari mulai pukul 06.00 sampai pukul 24.00 WIB.
Baca juga: Wali Kota Cimahi Ingatkan Pembangunan Nasional di Pundak Pemuda Indonesia
“Kalau outlet gerobak di beberapa lokasi bukanya dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB,” pungkas Yudhi.***(Heryana)

























