Minimaliasi Resiko Bencana, Destana Cikahuripan Lembang Gencarkan Sosialisasi Kebencanaan

Bandung Raya25 Dilihat

Bandung Barat – Kesiasiagaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat menghadapi potensi bencana, termasuk sesar Lembang, terus menerus dilakukan hingga ke lingkup kewilayahan.

Salah satu bukti dari komitmen Pemkab Bandung Barat dalam upaya meminialisasi resiko potensi bencana di daerah adalah dena membentuk Kelompok Kerja Desa Tangguh Bencana (Pokja Destana).

Sesuai fungsinya, Pokja Destana terus melakukan sosialisai keadamasyarakat terkait mitigasi bencana hingga simulasi upaya penyelamatan diri sendiri dan orang lain jika bencaca terjadi.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang Kecil Tercekik

Pokja Destana Cikahuripan misalnya, mereka gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan. Seperti yang dilakukan di SD Banyuhurip, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, serta Posyandu Kampung Karamat, RW 06, Selasa (16/9/2025).

“Sosialisasi hari ini kita laksanakan di dua tempat, yaitu di SD Banyuhurip yang melibatkan guru dan sebagian siswa. Kedua, di Posyandu RW 06 Kampung Karamat, melibatkan kader posyandu dan masyarakat setempat,” ungkap Dedi Kurnaedi, Ketua Destana Cikahuripan.

Terdapat dua materi besar yang disampaikan dalam sosialisasi di wilayah yang disebutnya berada di jalur Sesar Lembang itu, yakni pemahaman kebencanaan dan simulasi penyelamatan diri.

Baca juga: Ribuan Mahasiswa Baru Unjani Ikuti PKKMB Bertema Bhaskara Nawasena, Motivasi Masa Depan Gemilang

Dijelaskan Dedi, dalam standart operasional procedure (SOP) penyelamatan disebutkan bahwa sebelum menyelamatkan orang lain harus terlebih dahulu menyelamatkan diri sendiri. Untuk itu pihaknya menyampaikan materi penyelamatan diri.

“Kami juga melakukan simulasi, apabila bencana terjadi saat kegiatan belajar mengajar (KBM), otomatis guru menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan siswa. Maka kita latih cara melindungi diri, hingga menyelamatkan diri ke lapangan terbuka,” imbuhnya.

Disinggung terkait jalur evakuasi di desa Cikahuripan, Dedi memastikan hal itu sudah dibuatnya sejak lama. Namun ia juga menegaskan jika setiap sekolah juga wajib memiliki jalur evakuasi sendiri.

Baca juga: Terima Seribu Bibit Bambu, Pemkot Cimahi Ubah Eks TPA Leuwigajah Jadi Kawasan Konservasi

Yang juga menjadi materi sosialisasi Destana Cikahuripan adalah soal tas siaga bencana. Menurut Dedi, setiap kepala keluarga hendaknya memiliki tas siaga bencana yang dapat digunakan untuk menyimpan benda seperti dokumen penting.

“Bentuknya seperti apa silakan, yang penting aman dan disarankan kedap air, serta disimpan pada posisi yang mudah dijangkau. Masyarakat juga bisa menambahkan kotak P3K, obat-obatan, atau mungkin makanan untuk beberapa hari,” jelasnya.

Pihaknya meyakini lebih dari 50 persen warga Desa Cikahuripankini telah memiliki tas siaga bencana. Pasalnya, sosialiasi terkait tas kedaruratan itu telah pihaknya lakukan sejak beberapatahun lalu secara rutin.

Baca juga: Bupati Bandung Wacanakan Pembangunan Kereta Gantung di Kawasan Wisata Ciwidey

Meski dilakukan bertahap, Dedi memastikan kegiatan sosialisi akan terus dilakukan hingga menjangkau seluruh warga Desa Cikauripan yang saat ini berjumlah 13.000 jiwa.

“Itu kewajiban kami Destana Cikahuripan untuk melindungi warganya dari berbagai bencana,” ucapnya.

Dedi bersyukur hingga kini destana yang terbentuk dari beberapa unsur perangkat desa serta relawan dari masyarakat masih sangat solid untuk terus bekerja dalam upaya meminimalisasi dampak bencana.

Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Ini Klaim Bawa DAK 130 Miliar Per Tahun ke Bandung

Di tengah keterbatasan biaya, ia menjelaskan jika sebagian kecil dari dana desa masih berkontribusi membiayai kegiatan Destana melalui pos anggaran “Kesiapsiagaan bencana dan Kedaruratan”.

“Di dana desa itu ada di bidang lima, kesiapsiagaan bencana dan kedaruratan. Walaupun prosentasenya tidak besar tetapi itu bisa digunakan untuk penanggulangan bencana,” imbuh Dedi.

Ia juga menyebut, sejumlah pihak seperti pengusaha dan masyarakat yang memiliki kepedulian akan penanggulangan bencana, hingga kini diantaranya masih berpartisipasi dalam membantu biaya kegiatan.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *