BPBD Kota Cimahi Siapkan 55 Titik Evakuasi Hadapi Potensi Bencana Sesar Lembang

Bandung Raya57 Dilihat

Bandung Barat – Sosialisasi pengetahuan, pemahaman, dan peningakatan kapasitas kebencanaan terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi dengan gencar.

Kamis (4/9/2025), BPBD Kota Cimahi melaksanakan apel siaga bncana geo-hidrometeorologi dan peningkaan kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) di Vin’s Berry Park, jalan Kolonel Masturi, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan menuturkan, apel siaga yang dihadiri Sekda Cimahi Maria Fitriani itu merupakan tidak lanjut dari SK Penetapan kondisi kota setingkat lebih siaga menghadapi bencana.

Baca juga: Rugikan Negara Rp1,98 Triliun, Nadiem Makarim Resmi Sandang Status Tersangka Kejagung

Dalam situasi siaga daerah yang setingkat lebih siaga mengantisipasi sesar Lembang ini, kita memastikan anggota lebih siap, peralatan lebih siap, kemudian juga personel di luar BPBD yang lebih siap,” ungkap Andy.

Kesiapan menghadapi potensi bencana, lanjut Andy, tak hanya unsur BPBD, tetapi juga pada seluruh elemen dalam kerangka pentahelix. Seluruh unsur menurutnya, dilibatkan dalam pembentukan TRC PB.

Pemkot, lanjutnya, saat ini sudah menetapkan 55 titik evakuasi yang tersbar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi. Puluhan titik tersebut disiapkan untuk evakuasi, penampungan logistik, tenda pengungsi, hingga rumah sakit lapangan.

Baca juga: Ilham Habibie Ungkap Mercy yang Disita KPK Belum Ridwan Kamil  Lunasi

“Kami pemerintah Kota Cimahi sudah menetapkan sekitar 55 titik evakuasi di tingkat kota, tersebar di 15 kelurahan. Tapi kami sampaikan untuk menuju kesitu, harus diperhatikan dulu evakuasi mandirinya,” ujarnya.

Dalam kegiatan hari itu, seluruh peserta dierikan sejumlah materi kebencanaan, termasuk manajerial kebencanaan, teknik evakuasi dan evakuasi vertikal, teknik komunikasi dengan perangat handy talky, hingga teknik komuikasi dengan pemerintah di sekitarnya.

Fithriandy menjelaskan, pemberian materi juga dikhususkan bagi masyarakat berupa teknik evakuasi secara mandiri untuk dirinya sendiri, untuk keluarga, dan orang di sekitarnya ketika terjadi bencana.

Baca juga: Lewat FTBI, Pemkot Cimahi Maksimalkan Upaya Pelestarian Budaya dan Bahasa Sunda

“Kita adakan simulasi di tempat yang kita pandang cukup padat penduduk, untuk mencontohkan kepada masyarakat bagaimana pergerakan yang benar saat gempa, saat bencana, dalam hal ini sesar Lembang, supaya bisa meminimalisir korban,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Fithriandy Kurniawan juga menjelaskan program sosialisasi kebencanaan yang digalakan pihaknya dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat.

Sosialisasi dilakukan dengan menyasar kelompok masyarakat seperi pelajar, lansia, hingga masyarakat disabilitas, untuk dapat memahami dan mengetahui cara evakuasi mandiri ketika terjadi bencana.

Baca juga: Duduk di Kursi Kehormatan, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Xi Jinping

“Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menambah pengetahuan, sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan. Sesar Lembang memang sepanjang 29 kilometer, tetapi segmen yang aktif dari Cimeta sampai Cipogor,” jelasnya menutup wawancara.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *