Kadisdik Kabupaten Bandung Ungkap Strategi Serap Seluruh Lulusan SD di SPMB 2025

Bandung Raya1256 Dilihat

Kabupaten Bandung – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB 2025) di Kabupaten Bandung tahap pertama jenjang TK dan SD sudah dimulai sejak 9 Juni-5 Juli. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin.

Seiring berjalannya proses pendaftaran, sosialisasi SPMB 2025 tingkat SMP menurut Enjang Wahyudin, juga masih tetap dilaksanakan pihaknya dalam sejumlah kesempatan, termasuk berbagai event yang berlangsung di Kabupaten Bandung.

“Sampai hari ini masih sosialisasi SPMB tingkat SMP, kita lakukan di berbagai event, seperti saat kick off pada 23 Mei 2025 lalu bersama Forkopimda,” ungkap Enjang saat diteui di ruang kerjanya, Selasa (17/6/2025).

Baca juga: Bupati Jeje Ritchie Ismail Sebut Tiga Hal Ini Jadi Fokus Sampai Akhir 2025

Tak hanya itu, Enjang menyebut sosialisasi dilakukan di setiap wilayah bersama 31 camat se-Kabupaten Bandung, optimalisasi media sosial, hingga melalui website khusus SPMB 2025 www.spmbbandungkab.go.id.

Secara spesifik Enjang menjelaskan jika dalam sosialisasi yang dilakukan pihaknya tersebut, diantaranya berfokus pada mekanisme pendaftaran secara daring. Harapannya, masyarakat melaksanakan pendaftaran melalui website yang disediakan.

“Diusahakan pendaftaran dilakukan online untuk mengurangi resiko akibat bertatap muka. Dan Bagi orang tua siswa yang memililiki kekurangan pemahaman soal IT bisa dibantu pihak sekolah,” ujarnya.

Baca juga: Memprihatinkan, 75 Persen Ruang Kelas Sekolah di Bandung Barat Alami Kerusakan Parah

Dalam proses SPMB 2025 untuk tahun ajaran 2025/26, diketahui jumlah lulusan SD dan MI (Madrasah Ibtidaiyah) di Kabupaten Bandung sebanyak 65.859 siswa, yang juga merupakan calon siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMP.

Jumlah tersebut diakui Enjang memang melampauai kapasitas SMP negeri yang ada di daerahnya. Namun, ia memastikan ada banyak alternatif yang bisa dilakukan, agar semua lulusan SD dapat tetap melanjutkan ke jenjang SMP.

Sebetulnya, jumlah kelulusan SD dan kesetaraan itu 65 ribu dan daya tampung kita 57 ribu. Jadi, ada selisih di 7.900 yang mungkin sebagian ada yang ke kota bandung atau ada juga yang ke Pesantren. Juga masih ada peluang dari 7 ribu selisih itu swasta bisa menambah rombel,” terangnya.

Baca juga: Pemprov Aceh dan Sumut Sepakati Keputusan Presiden Empat Pulau Masuk Wilayah Aceh

Soal siswa yang akhirnya memilih SMP swasta, menurutnya tidak perlu khawatir soal biaya pendidikan. Bupati Bandung Dadang Supriatna telah menyediakan beasiswa “Bedas Calakan” berupa uang pendidikan sebesar Rp600 ribu per siswa per tahun.

Digulirkannya beasiswa menurutnya, bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau setidaknya memenuhi program pendidikan dasar.

“Memang Pak Bupati Bandung sudah berpikir jauh ke depan. beliau sudah membangun 28 unit sekolah baru di seluruh kecamatan. Itu merupakan daya dorong meningkatkan partisipasi masyarakat,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *