Bandung Barat – Warga Kampung Ciburial RW 04, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat berharap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dapat hadir meninjau lokasi bencana tanah longsor di wilayah mereka.
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Rabu (14/5/2025) lalu membuat sejumlah failitas umum milik warga setempat tertimbun, bahkan warga kini kehilangan sumber air bersih.
Kedatangan Dedi Mulyadi menurut warga menjadi sesuatu hal yang sangat dinantikan. Mereka berharap Gubernur Jabar itu dapat membantu mengembalikan sarana dan prasarana umum yang mereka miliki.
Baca juga: Mengidentifikasi Bakat Siswa Lewat Pendekatan Talents Mapping
“Harapan kami, kepada pemerintah pusat, Provinsi, dan Kabupaten sangat kami tunggu bantuannya. Apa lagi kepada Pak Dedi Mulyadi untuk bisa meninjau kesini, kami sangat menunggu kedatangan beliau agar fasilitas umum disini bisa segera diperbaiki,” kata Ujang, Ketua RW 04 Desa Cibogo, Senin (19/5/2025).
Ia mengatakan, jika hanya mengandalkan dana desa dan urunan warga nilainya tak seberapa dan akan sangat laa dalam upaya mengembalikan sarana prasarana yang tertimbun material longsoran setebal sekira tiga meter itu.
Material longsor hingga kini masih menutup mata air yang menjadi sumber air bersih bagi warga sekitar. Sebelum longsor terjadi, warga Ciburial menarik air dari bawah dengan menggunakan pompa air listrik dan sibel.
Baca juga: Polres Cimahi Amankan 89 Terduga Pelaku Aksi Premanisme
Namun, kejadian memilukan itu telah membuat warga kehilangan mata air, empat unit sibel, dan 12 unit mesin pompa air listrik untuk menyalurkan air bersih ke rumah mereka.
“Jadi, yang tetimbun itu pemandian umum, mesin sibel sebanyak 4 unit, 12 unit Sanyo, itu semua belum ditemukan. Kolam pemancingan juga tertimbun longsor,” ungkap Ujang.
Sejak Jumat (16/5/2025), warga bergotong royong mengevakuasi material longsoran dengan ketebalam mencapai tiga meter. Tujuan utama mereka adalah untuk menemukan mata air dan mesin pompa air yang tertimbun.
Baca juga: DPRD Setuju APBD Ringankan Biaya Pendidikan Warga Cimahi
Karena tanah longsor sangat tebal dan luas, sejak Senin pagi warga mulai menggeser material longsor dengan menyemprotkan air. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangai beban pekerjaan, sekaligus mempercepat.
“Baru kita coba hari ini pakai air. Karena kebetulan masih ada salah satu sumber air dan juga ada mesin pompa milik SPMA yang kami pinjam dulu. Kalau sebelumnya pakai cangkul sangat lama dan warga juga kelelahan,” tambah Ujang.
Meski kerja bakti telah dilakukan selama tiga hari, upaya warga tampaknya masih belum membuahkan hasil. Bahkan sumber mata air yang disebut tertimbun menjadi prioritas pencarian pun belum terlihat kembali.
Baca juga: Tahun Depan Pemkot Cimahi Gratiskan Uang Pangkal Sekolah Swasta Siswa Kurang Mampu
Bencana longsor di Desa Cibogo terjadi pada Rabu sore, sekira pukul 18.00 WIB. Menurut Ujang, warga sempat melaporkan adanya longsoran kecil saat ujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Tak berselang lama, dirinya mendapat laporan susulan terkait peristiwa longsor yang jauh lebih besar. Sebanyak 20 warga di kolam pemancingan pun menderita luka saat mereka memancing ikan.
“Di bawah itu pemancingan lele, saat itu ada longsor sedikit, 20 orang di pemancingan berhenti. Beberapa menit kemudian ada bunyi gemuruh dan laporan dari warga ternyata longsor besar,” ungkapnya.
Baca juga: Tinjau Lokasi Longsor Cibogo Lembang, Wabup Bandung Barat: Dugaan Kuat Akibat Tanahnya Labil
Dari kejadian tersebut, satu orang mengalami luka berat serta tujuh wargadi pemancingan mengalami luka ringan telah mendapat perawatan dari rumah sakit. Sementara 19 jiwa dari lima kepala keuarga (KK) diungsikan di penampungan milik Kecamatan Lembang.***(Heryana)