Bandung Barat – Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat, akibat hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (15/3/2025) sekira pukul 16.00 WIB.
Di Desa Cibodas misalnya, air yang mengalir deras dari area hulu membuat satu rumah warga terbawa longsor dengan ketinggian sekira 30 meter. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat sebagian ruangan dari rumah tersebut masih menggantung di bibir tebing.
Camat Lembang Bambang Eko Setyowahjudi mengaku mendapatkan kabar terjadinya bencana pada Sabtu malam sekira pukul 21.00 WIB. Minggu pagi Bambang langsung meluncur menuju lokasi bencana di RW 04, Desa Cibodas.
Baca juga: Sambut Idulfitri, Harga Naik Tak Jadi Soal Demi Hadirnya Kue Lebaran
Di lokasi, sejumlah warga tengah membereskan selokan yang berada di samping jalan yang mengalami longsor, sekaligus menggerus sebagian rumah milik warga.
“Di RW 04 ini ada satu keluarga yang terdampak banjir yang kemudian menjadi longsor. Dan rumah warga ini terbawa longsoran karena memang posisi rumahnya ada di tepi jurang,” ungkap Bambang, Minggu (16/3/2025).
Utuk mencegah dampak lebh buruk, dirinya mengimbau agar keluarga tersebut tak lagi menghuni rumah yang tinggal tersisa sebagian ruangan. Beruntung, saat ini dikabarkan tujuh orang penghuni rumah telah mengungsi ke rumah kerabatnya.
Baca juga: Kementerian Agama Pastikan Tunjangan Profesi Guru Agama Cair Sebelum Lebaran
“kami sarankan untuk tidak lagi tinggal di rumah ini karena memang sangat berbahaya, khawatir terjadi longsor susulan. Sudah ada sepeda motor, gerobak, dan hewan ternak yang terbawa ke dalam jurang,” sambungnya.
Sementara terkait rumah bagi keluarga tersebut, Bambang mengaku akan segera berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat untuk mendapatkan solusi terbaik bagi keluarga korban.
Longsor juga dialami beberapa keluarga di RW 10. Sebagian rumah kehilangan halaman depan, sebagian lainnya justru tertimpa material longsoran tanah di bagian belakang rumah.
Baca juga: Begini Pernyataan Ketua DPRD Kota Cimahi Soal Fenomena “Warung Bunda”
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir dan longsor menjadi ancaman serius bagi beberapa Desa di Kecamatan Lembang. Pasalnya, sebagian besar tempat tinggal mereka berdiri di tebing dan perbukitan.
Peninjauan juga dilakukan Camat Lembang di Desa Suntenjaya. Kondisi serupa juga dialami beberapa rumah warga yang mengalami longsor.
“Di sini pun sama, ya karena konturnya wilayahnya perbukitan, jadi masyarakat otomatis mendirikan bangunan rumahnya di tebing yang memang sangat beresiko,” ujarnya.
Baca juga: MUI Kota Cimahi Angkat Bicara Tanggapi Fenomena “Warung Bunda”
Dirinya mengaku prihatin dengan kondisi beberapa RW di Desa Cibodas dan Suntenjaya yang ia kunjungi hari itu. Sayangnya, ia mengaku tak memiliki kewenangan dan anggaran yang mumpuni untuk dapat memberikan solusi maksimal bagi korban terdampak.
“Kami hanya bisa memberikan bantuan alakadarnya untuk makan yang sifatnya darurat. Tetapi kami akan maksimalkan memberi laporan kepada pemerintah di atas kami, semoga ada jalan terbaik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cibodas Dindin Sukaya mengungkapkan jika longsor yang terjadi di RW 04 disebabkan aliran air yang tersumbat dan merembes pada bagia tebing.
Baca juga: Jelang Operasi Ketupat Lodaya 2025, Polresta Bandung Siapkan Ribuan Personel dan Puluhan Pospam
“Karena longsor ini akibat penyumbatan saluran air, sehingga air masuk ke dalam rongga-rongga dan akhirnya menyebabkan longsor,” jelasnya.
Kondis serupa dikhawatirkan Dindin terulang, terlebih ketka hujan deras yang mengguyur dalam waktu yang cukup lama. Untuk itu ia terus mengibau warganya untuk waspada ketika hujan dan selalu memastikan saluran air dalamkondisi baik.***(Heryana)
