Stabilkan Harga Tingkat Petani, Pemerintah Modali Bulog Rp16,6 Triliun untuk Serap Gabah

Nasional856 Dilihat

Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan produksi beras Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada kuartal pertama 2025.

Peningkatan produksi beras disampaikan Andi Amran Sulaiman berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan capaian produksi total sebesar delapan juta ton hingga Maret 2025.

Dari angka tersebut, kata Andi Amran Sulaiman, peningkatan jumlah produksi akan bertambah hingga April 2025 yang diperkirakan mencapai total 13-14 juta ton.

Baca juga: Resmi Jadi Bupati Terpilih, Dadang Supriatna Segera Tancap Gas Realisasikan Janji Politik

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian usai menghadap Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Jumlah produksi seperti yang disampaikan dalam data BPS tersbut menunjukan Indonesia mengalami surplus beras yang cukup besar. Namun, menindaklanjuti kondisi demikian, Presiden Prabowo meginstruksikan percepatan penyerapan gabah oleh Bulog.

Pemerintah merealisaikan langkah tersebut dengan menggelontorkan anggaran sebsar Rp16,6 triliun, sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga gabah di tingkat petani.

Baca juga: Permudah Pelayanan, Kementerian ATR/BPN Ungkap Implementasi Layanan Elektronik

“Bapak Presiden Prabowo menegaskan bahwa masa panen padi pada Februari hingga April 2025 ini adalah momentum yang tidak boleh terlewatkan,” ungkap Amran.

Saat menghadap Prabowo, Mentan juga ditemani Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla. Tujuannya kata Amran, adalah untuk dapat memberikan masukan terkait ketahanan pangan.

“Beliau (Jusuf Kalla) banyak pengalaman, memberi masukan bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau,” jelasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *