Lima Makanan Ini Jadi Sajian Khas di Hari Imlek, Anda Suka yang Mana?

Nasional599 Dilihat

Bandung – Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan dan disantap di hari besar seperti Imlek tak hanya karena rasanya yang enak, tetapi juga memiliki makna filosofis.

Namun pastinya, semua filosofi yang terkandung dalam sajian khas itu selalu positif. Dari bentuk, bahan yang digunakan, hingga warna, semuanya bermakna doa dan harapan kebahagiaan, kejayaan, kesuksesan, atau bahkan panjang umur.

Apa saja makanan khas yang selalu tersaji saat perayaan Imlek? Jumlahnya cukup banyak, namun lima kuliner ini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tiga Negara Ini Tempat Asal Turis Paling Banyak Berkunjung Ke Indonesia, Begini Ceritanya

1. Kue Keranjang

Dinamakan kue keranjang karena wadah yang digunakan untuk mencetak kue ini berbentuk keranjang.

Di beberapa daerah, kue ini memiliki sebutan yang berbeda. Ada yang menyebutnya kue baku, dodol Cina, dan Jenang Cina. Namun, istilah kue keranjang menjadi nama yang cukup akrab di tengah masyarakat Indonesaia.

Karena terbuat dari tepung ketan dan gula heran jika tekstur kue keranjang terasa kenyal dan manis, cocok dinikmati dengan teh hangat sambil bersantai.

Umumnya, kue tersebut disajikan dengan cara disusun. Konon hal itu menjadi simbol tercapainya keberuntungan yang lebih tinggi.

Baca juga: DLH Jabar Sebut Perlu Tujuh Hari Angkat Ratusan Ton Sampah Tutupi Oxbow Cicukang

2. Yee Sang

Jika melihat bahan dan cara penyajiannya, Yee Sang sepintas menyerupai salad sayur yang biasa kita temukan dalam keseharian, atau di luar hari Imlek.

Bedanya, ada jenis sayuran dalam Yee Sang yang tidak disertakan dalam salad sayur, yaitu lobak. Bahan lain yang juga beda adalah ikan segar semisal Salmon.

Yee Sang disajikan dengan menyusun sayuran seperti wortel, mentimun, dan lobak yang diiris tipis terlebih dahulu. Demikian halnya dengan ikan atau Salmon yang juga diiris tipis (slice).

Baca juga: Libur Panjang di Kota Bandung, Pusat Oleh-oleh Diserbu Pengunjung

Keunikan juga terdapat dari cara menyantap makanan sehat ini, yaitu setiap orang berdiri melingkar dan mengangkat Yee Sang dengan sumpit, kemudian mengangkatnya.

Tingginya angkatan dengan sumpit itu melambangkan harapan tinggnya kesuksesan yang diraih orang yang menyantapnya.

3. Kue Bulan

Sebagian masyarakat menyebut kue yang terbuat dari tepung dengan isian pasta kacang merah ini dalam bahasa inggris, mooncake.

Baca juga: Berharap Jalan Mulus Rata, Warga Desa Masih Harus Mengelus Dada

Namanya sangat familiar dan mudah dikenal, selain karena rasanya yang manis, juga bentuk bulat yang unik dengan ukiran seperti ornamen tradisional khas negeri Tirai Bambu.

Seperti makanan Imlek lainnya, Kue Bulan juga memiliki makna dalam penyajiannya, yakni melambangkan keutuhan, layaknya bulan berbentuk bulat sempurna.

4. Kue Ku

Citarasa kue Ku tak sesederhana namanya. Itulah yang menyebabkan kue khas Imlek ini juga selalu masuk dalam daftar hidangan istimewa perayaan tahun baru Imlek.

Baca juga: Launching Buku “Transformasi Diri”, Trigunawati Walapatra: Saatnya Berbagi dan Menginspirasi

Konon nama “Ku” disematkan menjadi nama kue yang terbuat dari tepung ketan ini, karena bentuknya mirip tempurung kura-kura.

Tepung ketan berwarna merah yang melambangkan keberuntungan, menyelimuti isian berbahan kacang hijau yang manis. Sehingga rasa keseluruhan berpadu sempurna antara manis dan sedikit gurih.

5. Jeruk

Menu sajian istimewa Imlek berikutnya bukan kue, melainkan buah jeruk yang disajikan lengkap dengan sedikit batang dan daun yang masih menempel.

Baca juga: Gol Tunggal Bhayangkara FC Bikin PSKC Cimahi Makin Tercecer di Babak 8 Besar

Warna buah jeruk jingga menyala selalu dipilih karena melambangkan harapan masa depan yang lebih cerah, penuh keberntungan.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *