Bandung Barat – Sempat beredar dan viral di media sosial beberapa waktu lalu, tentang adanya seorang warga Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat yang terpaksa melahirkan di tengah jalan.
Peristiwa tersebut menjadi salah satu contoh sulitnya warga Desa Bojongsalam mengakses fasilitas kesehatan, sebagai dampak dari kerusakan jalan di wilayah mereka.
Tak hanya itu, kerusakan jalan juga menjadi kendala berjalannya kehidupan ekonomi masyarakat setempat, yakni warga sulit enjangkau pasar, fasilitas kesehatan, hingga sarana pendidikan.
Keluhan buruknya akses menuju sejumlah fasilitas yang menjadi hak seluruh rakyat Indonesia itu bukan terjadi kali ini saja. Menurut Kepala Desa Bojongsalam Ajang Yusup Bachtiar, pihaknya hanya baru bisa melakukan pelebaran, itu pun dilakukan pada 2019 silam.
“Kami sudah berupaya melakukan pelebaran jalan tersebut dari ADD (Anggaran Dana Desa). PLN berjanji akan melaksanakan pembangunan jalan tersebut, tetapi waktu itu terkendala Covid -19,” ungkapnya kepada media, Senin (27/1/2025).
Ajang pun menyampaikan alasan pihaknya mengandalkan PLN dalam pembangunan jalan, karena perusahaan pelat merah itu berada di wilayah tersebut, yakni PLTA Cisokan.
Baca juga: Gol Tunggal Bhayangkara FC Bikin PSKC Cimahi Makin Tercecer di Babak 8 Besar
Pihak PLN, lanjut Ajang, juga telah mengonfirmasi pembangunan jalan sepanjang enam kilometer itu akan dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, rencana tersebut menurutnya, telah tertuang dalam addendum 6.
Namun, ia juga berharap agar pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat melalui Bupati yang baru dapat mendorong kemajuan wilayahnya, termasuk mendorong pihak PLN untuk merealisasikan janjinya segera.
“Desa kami sama dengan Desa Cicadas, terkena dampak PLTA Cisokan. Jadi, ketika PLN sudah melaksanakan programnya, insyaallah masyarakat akan merasakan dan akan sejahtera. Karena akses jalan salah satu penopang bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” ujarnya.***(Heryana)