Jakarta – Keluarga menjadi wahana pendidikan pertama dan paling utama bagi setiap anak. Selain menjadi teladan bagi anggota keluarga, orang tua bertanggungjawab menanamkan prinsip yang benar kepada anak-anaknya.
Pandangan tersebut disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher melalui keterangan persnya dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia 2024).
Politisi asal Jawa Barat itu memandang korupsi sebagai sebuah persoalan serius yang memerlukan langkah holistik dalam upaya penanggulangannya, termasuk penerapan pendidikan sejak dari lingkungan keluarga.
Baca juga: Tingkatkan Taraf Kesehatan Warga, Pemkot Cimahi Bangun Ratusan Sambungan Rumah Air Bersih
“Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi kejujuran dan kesederhanaan akan membawa nilai-nilai itu hingga dewasa,” kata Netty, Jumat (13/12/2024).
Nilai-nilai moral dan perilaku anti korupsi yang bisa diperkuat dalam keluarga, lanjut Netty, diantaranya kejujuran, percaya diri, serta pemahaman mengenai hak milik, yang juga disebutnya menjadi langkah preventif dalam keluarga.
Pendidikan sederhana dalam perilaku jujur bisa mulai dilakukan oleh seorang anak dalam kehidupan keseharian mereka, semisal tidak menyontek saat bersekolah.
Baca juga: Kemendag Temukan Penyebab Konsumen Dapatkan Minyakita Diatas HET
“Ajari anak untuk percaya bahwa usaha mereka sendiri akan membuahkan hasil,” ujarnya.
Kendati hasil yang didapat sang anak jauh dari sempurna, namun hal tersebut akan menjadi kebiasaan positif pada anak. Alhasil, anak akan terbiasa menghargai setiap proses, bukan hanya pada hasil.
Netty juga mengatakan, melalui komunikasi yang baik, keluarga dapat memiliki fungsi yang kuat dan strategis dalam memberikan penyadaran dampak buruk dari perilaku tidak jujur dan koruptif.
Baca juga: Merasa Terabaikan, Puluhan Kelompok Relawan Pendukung Segera Temui Dedi Mulyadi
“Memberantas korupsi adalah tugas kita semua. Dimulai dari keluarga, kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.***(Heryana)
