Menggembirakan, Umat Khonghucu di Babel Segera Miliki Perguruan Tinggi Negeri Khonghucu

Nasional350 Dilihat

Bangka Belitung – Kehadiran pemerintah, terutama Kementerian Agama RI terhadap para pemeluk agama Khonghucu di Indonesia dibuktikan dengan dibangunnya perguruan tinggi agama Khonghucu.

Berlokasi di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, ground breaking (peletakan batu pertama) Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (STiAKIN) dilakukan oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Jumat (18/10/2024).

Peletakan batu pertama pembangunan STiAKIN itu juga disaksikan perwakilan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Perwakilan Kementerian PUPR, Pejabat daerah, serta Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia.

Baca juga: Produk Wajib Sertifikasi Halal, Sanksi Penarikan Produk Siap Diterapkan

STiAKIN merupakan perguruan tinggi agama Khongucu pertama di Indonesia yang didirikan pemerintah. Saiful mengatakan, jika pun di Purwokerto ada perguruan tinggi sejenis, itu merupakan milik swasta.

“Mudah-mudahan kedepan bisa bertambah. Dengan manajemen yang bagus juga bisa menjadi institut dan jadi universitas,” harapnya.

Wamenag menambahkan, pembangunan perguruan tinggi tersebut juga merupakan tanggung jawab kementerian yang dipimpinnya.

Baca juga: Bukan Rekayasa Lalu Lintas, Inilah Cara Pemkot Bandung Atasi Kemacetan

Sekolah tinggi yang didirikan juga disebut Saiful akan menjadi legacy Presiden Jokowi, dengan harapan pembangunannya dilanjutkan di era kepemimpinan Prabowo Subianto.

Sementara jumlah penganut agama Khonghucu di Bangka Belitung yang terbilang terbesar di Indonesia, menjadi alasan pemerintah membangun STiAKIN di daerah tersebut.

Diungkapkan Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Susari, nantinya akan ada tiga program studi (prodi) di STiAKIN, yakni Pendidikan Agama untuk penyuluh agama, Pendidikan Agama untuk Guru Agama, serta Pendidikan Komunikasi Publik.

Baca juga: Pasanggiri Mojang Jajaka, Cara Kota Cimahi Pilih Duta Pariwisata

“ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan SDM Agama Khonghucu,” ujar Susari.

Dirinya berharap, dengan adanya perguruan tinggi Agama Khonghucu yang lebih representatif dapat memenuhi standar kualifikasi pendidikan bagi penyuluh dan guru agama.

STiAKIN dibangun diatas lahan seluas 29 ribu meter persegi yang akan dibangun dalam kurun waktu selama sembilan bulan ke depan.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *