Kasus HIV/AIDS di Cimahi Mengkhawatirkan, Dominasi Penderitanya Kalangan Remaja

Bandung Raya529 Dilihat

Kota Cimahi – Angka kasus HIV/AIDS di Kota Cimahi setiap tahun mengalami peningkatan, meski tidak menunjukan lonjakan signifikan.

Namun, menurut Kepada Dinas Kesehatan Kota Cimahi dr. Mulyati kondisi tersebut tetap harus menjadi perhatian dan kewaspadaan seluruh pihak agar bisa menekan dan menghentikan potensi penambahan kasusnya.

Terlebih kata Mulyati, dari data kasus HIV/AIDS yang dimilikinya menunjukkan jika penderitanya didominasi usia produktif dan anak remaja.

Baca juga: Karang Taruna Bandung Barat Jadi Tuan Rumah BBKT Tingkat Nasional

“Data dari 2005-2024 ada 1.382 kasus, 832 diantaranya merupakan warga Cimahi, kemudian 513 kasus penderitanya rentang usia 20-49 tahun, 174 kasus 15-19 tahun,” kata Mulyati.

Di tahun 2024 sendiri, dengan jumlah sebanyak 104 kasus disebut masih cukup mengkhawatirkan. Lagi-lagi, penderitanya masih di dominasi rentang usia produktif dan remaja belasan tahun.

“Kasus baru di 2024 ada 104 kasus HIV, belum sampai AIDS. Dari data itu, 6 kasus diantaranya usia 15-19 tahun, 10 kasus 20-24 tahun, dan 26 kasus usia 25-49 tahun,” tambahnya.

Baca juga: Cegah Ledakan Sampah di TPAS Sarimukti, Pemdaprov Jabar Siapkan Strategi Ini

Merespon fenomena demikian, Mulyati menegaskan hal itu sebagai sesuatu yang serius dan harus segera direspon dengan berbagai upaya penanganan oleh berbagai pihak.

Pemkot Cimahi melalui Dinas Kesehatan diakuinya tak pernah berhenti untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait HIV/AIDS, terutama menyasar kalanga remaja.

“Ini fenomena serius, harus diatasi dengan pemahaman literasi HIV, terutama pada usia produktif dan remaja. Dengan STOP (Suluh Temukan Obati dan Pertahankan),” ujarnya.

Baca juga: Sekolah Atlet, Solusi Dongkrak Prestasi Atlet Kota Bandung Ala Dhani Wirianata

Secara terperinci ia juga menjelaskan jika dalam STOP tersebut merupakan kegiatan pihaknya memberikan penyuluhan dan mendeteksi dini kasus HIV/AIDS di Kota Cimahi.

Melalui pengobatan rutin dan teratur, Mulyati berharap penderita dapat mempertahankan imunitas tubuhnya, sehigga masih bisa menjalani hidup dengan baik.

“Berbagai hal kami lakukan, termasuk sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak sekolah karena penderitanya banyak usia remaja,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *