Begini Klafirikasi Sahrul Gunawan Soal Tudingan Kampanye di RSUD Otista

Bandung Raya1142 Dilihat

Kabupaten Bandung – Beredar kabar Calon Bupati Bandung Sahrul Gunawan melakukan kampanye di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otista, Soreang, Kabupaten Bandung. Kabar lainnya menyebut peristiwa itu berbuntut laporan ke Bawaslu.

Dalam talkshow di Warta Pajajaran, Sahrul Gunawan menyampaikan klarifikasi atas kejadian di RSUD Otista tersebut, yang diakuinya bukan kegiatan kampanye.

“Tidak ada kampanye, tidak menggerakan massa. Hanya saja karena saya sempet masuk ke ruang front office dan saya bercanda kepada petugas untuk saya gantikan tugasnya,” kata Sahrul Gunawan, Kamis (10/10/2024).

Baca juga: Milenial dan Gen Z Kabupaten Bandung Nyatakan Dukungan untuk Calon Bupati Sahrul Gunawan

Ia menambahan, saat itu dirinya berniat menghibur masyarakat yang ada di RSUD Otista dengan memanggil salah seorang pasien, layaknya sebagai petugas front office.

“Saya memanggil salah satu pasien saat itu, dan kita ketawa-ketawa karena saya memang suka bikin semacam ice breaking gitu,” sambugnya.

Dirinya juga meyakini saat itu tidak mengatakan hal apapun yang berbau kampanye, atau pun tagline pasangan dirinya bersama Gun Gun Gunawan.

Baca juga: Tinjau Lokasi Longsor Leuwigajah, Penjabat Wali Kota Hentikan Pembanguan Komplek Hunian

“Boro-boro inget kampanye, karena kebayang sama saya disana orang-orang lagi sakit. Cuma mungkin ada masyarakat yang memvideokan saya, tapi kemudian ada yang capture seolah-olah saya sedang bicara, sedang kampanye,” ujarnya.

Calon Bupati Bandung yang akrab disapa Aa Arul itu pun menepis anggapan dirinya melakukan kampanye di rumah sakit yang notabene tempat masyarakat yang sedang sakit.

Ia pun menjelaskan jika keberadaannya di RS Otista pada Senin (7/10/2024) lalu, bermaksud menemui dokter andalannya yang bertugas di RSUD Otista.

Baca juga: Pengembang Mandalika Residence Pastikan Bertanggung Jawab Atas Kerugian Warga Terdampak Longsor Leuwigajah

“Saya berada di RS karena saya sedang flu dan diperiksa ke Dokter Fahmi yang biasanya buka praktek di Bio Medika Katapang, tapi prakteknya sore,” jelasnya.

Sahrul melanjutkan, karena ia merasa perlu memeriksakan kesehatan di pagi hari, maka menemui dokter Fahmi di RSUD Otista, sesuai jadwal prakteknya.

Ia pun menyebut dirinya saat ini sebagai masyarakat biasa, bukan seorang pejabat publik. Sehingga tak lagi menggunakan fasilitas negara dalam memeriksakan kesehatannya.

Baca juga: DPRD Kota Cimahi Yakin Ada Pelanggaran Perda RTRW Sebabkan Longsor Leuwigajah

“Karena saya sudah menjadi masyarakat biasa, maka saya tidak menghubungi ajudan karena sudah tidak punya ajudan. Jadi, saya langsung datang ke RSUD,” tuturnya.

Namun sepertinya, Calon Bupati Bandung yang berpasangan dengan Gun Gun Gunawan itu lupa jika banyak masyarakat yang mengenal dirinya, hingga dihampiri banyak orang.

“Saya tidak berkampanye sama sekali, dan tidak terpikir, karena di RS jelas-jelas banyak yang sedang sakit ya. Kalau tahu konsekuensinya bakal begitu, saya ke RS swasta saja,” ucapnya tegas.

Baca juga: Tegas! Ketua DPRD Kota Cimahi Ancam Keluarkan Perwakilan Dinas Saat Mediasi Longsor Leuwigajah

Saat disinggung dirinya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung, Sahrul mengaku heran karena merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan.

“Saya ngahuleng (bengong, Sunda) saja. Jadi, jatuh menjatuhkan itu sepertinya jadi hal yang biasa dalam politik,” kata Sahrul dengan wajah heran.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *