Kota Cimahi – Lebih dari 800 siswa SMP Negeri 8 Kota Cimahi mengikuti sosialiasi pembiasaan mengkonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) yang diselenggarakan Dispangtan Kota Cimahi, Jumat (16/8/2024).
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan pada anak dan keluarganya untuk selalu mengkonsumsi pangan B2SA untuk membangun generasi yang sehat dan kuat menuju Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut juga disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Dadan Saepulloh usai membuka acara.
Baca juga: Wamenaker Tekankan Pentingnya Skill Tenaga Kerja Migran Agar Lebih Dihargai di Luar Negeri
“Harapan kami, dari acara sosialisai menu sehat B2SA ini dapat menumbuhkan pembiasaan anak-anak. Tetapi tetap, tidak akan serta merta tumbuh kalau tidak membiasakan di rumah masing-masing,” ujarnya.
Untuk itu ia berharap para siswa yang mengikuti sosialisasi dapat menularkannya dalam kehidupan di rumah dengan menyampaikan pembiasaan B2SA kepada orang tuanya.
Seperti disampaikan sebelumnya, sosialisasi B2SA dilaksanakan pihaknya untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas yang perlu dilakukan sejak dini.
Baca juga: Pemerintah Berikan Bonus Rp6 Miliar Bagi Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024
“Yang susah itu istiqomahnya, perlu effort dan waktu yang lumayan. Prosesnya dari sekarang, seperti prinsip dimulai dari hal kecil dan dimulai dari sekarang,” sambungnya.
Selain itu, Dadan mengingatkan jika pencapaian program menumbuhkan generasi yang hebat di 2045 tidak bisa dilakukan parsial.
Sebaliknya, kata Dadan, memerlukan penguatan partisipasi dan kolaborasi berbagai pihak.
Baca juga: VokasiFest 2024, Persembahan Berharga BBPVP Bandung untuk Masyarakat
Dalam upaya membiasakan anak-anak mengkonsumsi pangan B2SA bukan tanpa tantangan, salah satunya adalah karakteristik dan kepribadian masing-masing anak dan keluarganya.
Namun, ia optimis dengan sosialisasi yang dilakukan lebih massif akan membantu capaian tesebut. Ia bahkan menyebut acara hari ini merupakan embrio menumbuhkan pembiasaan hidup sehat dengan B2SA.
Antusiasme ratusan siswa SPMN 8 Kota Cimahi begitu tinggi, karena acara dilaksanakan dengan beberapa bagian, termasuk story telling dan penyerahan bibit tanaman dari Dispangtan Kota Cimahi kepada sekolah.
Kepala Bidang Pertanian dan Perikanan pada Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari menjelaskan, hari itu pihaknya mengajarkan sekolah berkebun dan edukasi peternakan kepada seluruh siswa.
“Latar belakangnya keprihatinan kami atas lambatnya dan berkurangnya regenerasi petani sebenarnya. Ini sejalan dengan program Gubernur Ridwan Kamil sebelumnya tentang Petani Milenal,” ungkapnya.

Mita yakin saat ini minim edukasi terkait pertanian kepada masyarakat, terutama generasi muda seperti para pelajar. Sehingga minat bertani di era saat ini seakan menghilang.
Baca juga: Dua Terduga Pelaku Pengeroyokan dengan Senjata Tajam Ditangkap Polres Cimahi
“Saat anak-anak ditanya, tak ada satu pun yang mau menjadi petani. Mungkin karena kurangnya edukasi terhadap anak sekolah apa sih pertanian,” ujarnya.
Maka, melalui kegiatan sekolah bertani di 13 Sekolah Dasar dan 7 Sekolah Menengah Pertama, pihaknya berupaya memperkenalkan dunia pertanian kepala anak sekolah.
Kegiatan sekolah berkebun juga ditarget menjadi family activity, dimana setiap anak sekolah nantinya akan menularkan kebiasaan tersebut dirumahnya masing-masing.
Baca juga: Diduga Terbakar Cemburu, Seorang Suami di Cimahi Tega habisi Nyawa Istri
“Anak-anak saat ini banyak yang tidak menyukai sayur dan buah. Nah, dengan berkebun diharapkan mereka akan lebih menyukai buah dan sayur dari hasil kegiatan bertaninya mereka,” harapnya.
Disinggung terkait terbatasnya lahan di lingkungan sekolah, Mita menyebut hal itu bukan sebuah kendala. Pasalnya, kini ada beragam alternatif dan pilihan sistem bertani.
Menurutnya, bagi sekolah dengan lahan sempit masih dapat bertani menggunakan polybag, menerapkan sistem vertikal, atau menggantungnya.
Baca juga: Berikut 76 Nama Anggota Paskibraka Dikukuhkan Presiden Jokowi di Istana Garuda
“Atau lebih modern lagi dengan konsep hydroponik, agar mereka memahami bahwa bertani itu tak harus selalu kotor dengan adanya sentuhan teknologi,” jelasnya.
Kegiatan sekolah berkebun tak hanya sebatas seremonial, Mita memastikan Dinasnya akan memberikan stimulan berupa peralatan dan bahan pertanian untuk tanaman holtikultura seperti tomat, sawi, pakcoy, kangkung, dan lainnya.
Senada dengan pihak Dispangtan Kota Cimahi, Kepala SMP Negeri 8 Kota Cimahi Endang Widyastuti menyebut, minat anak-anak kekinian mengkonsumsi sayur dan buah sangat rendah.
Baca juga: Aplikasi Terbaru Respon Cepat Bencana Kabupaten Bandung Diluncurkan
Untuk itu, ia menyabut baik dan mengapresiasi kegiatan Dispangtan di sekolah yang berada di jalan Kihapit Barat, Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan itu.
“Soal B2SA itu kami sudah mencoba menerapkan dalam ekstrakurikuler PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) dengan membekali anak-anak dengan materi tentang gizi,” ungkapnya.
Ia juga memberi respon positif terkait program sekolah bertani yang disampaikan Kabid Pertanian dan Perikanan Mita Mustikasari. Ia berjanji akan segera merapikan green house di sekolah yang dipimpinnya itu.
Baca juga: Bersama Pemerintah, Bawaslu Kota Cimahi Bahas Dispensasi Wilayah Pemasangan APK
Selain itu, Endang juga menyebut akan mengoptimalkan beberapa bagian dari sekolahnya untuk dapat digunakan bertani bagi anak-anak.
“Dari kegiatan sosialisasi Dispangtan hari ini, saya berharap anak-anak teredukasi dan paham pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi dan aman,” tutupnya.***(Heryana)