Kota Cimahi – Pemerinttah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kembali meluncurkan sebuah strategi pemberdayaan perempuan.
Strategi tersebut berupa upaya menjadikan setiap keluarga di Kota Cimahi harmonis melalui pola asuh anak yang seimbang.
Secara teknis, pola asuh yang seimbang tersebut dilakukan dengan melibatkan peran seorang ayah dalam setiap keluarga.
Baca juga: Nama 50 Anggota DPRD Kota Bandung yang Dilantik dan Tugas Penting Terdekat
Maka, Pemkot Cimahi memberikan perhatian pada setiap ayah dengan memberikan bekal berupa edukasi peran ayah dalam menerapkan pola asuhnya terhadap anak remaja.
Menurut Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi, menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045 di rumah tak hanya mengandalkan peran ibu saja, melainkan juga dari seorang ayah.
“Karena kita ketahui, ayah adalah panutan, imam keluarganya, pemimpin keluarganya, sehingga nanti ayah bisa benar-benar tempat bersandar bagi keluarga,” ujarnya.
Baca juga: BPBD Kota Cimahi Pastikan Tingkatkan Teknologi Kebencanaan Tahun Depan
Untuk itu, Dicky memandang Seminar Peran Ayah yang diselenggarakan DP3AP2KB Kota Cimahi sangat penting untuk mengedukasi ayah agar mereka dapat memiliki peran besar mendampingi anak remaja.
Permasalahan zaman yang kian komplek dan penuh tantangan yang dihadapi anak remaja, menurutnya memerlukan nasihat seorang ayah untuk membersamai setiap langkah mereka.
“Para remaja itu itu harus benar-benar dikuatkan oleh peran ayah agar tidak menyebabkan kegiatan-kegiatan yang negatif,” tuturnya.
Baca juga: Penjabat Wali Kota: Peningkatan Kapasitas Terbukti Berikan Andil Besar Kurangi Resiko Bencana
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi Fitriani Manan menegaskan jika peran seorang ayah tak hanya mencari nafkah, tetapi juga harus terlibat dalam pola asuh anaknya.
“Diperlukan peran ayah untuk membangun keluarga yang harmonis dan anak-anak dapat tumbuh berkembang sesuai harapan,” tuturnya.
Peran ayah dalam pengasuhan anak menurut Fitriani, akan membentuk karakter dan kepercayaan diri anak dalam menghadapi berbagai tantangan.
Baca juga: Rumah Tiga Lantai di Desa Sukamenak Mendadak Roboh dan Rata dengan Tanah
Ia juga merinci sejumlah permasalahan umum yang dihadapi anak remaja, diantaranya pubertas, perubahan fisik, emosional, dan kehidupan sosial mereka.
Sehingga kehadiran ayah akan sangat penting dalam mengatasi pemasalahan yang dihadapi anak dan menemani mereka melewati masa sulit.
Program yang disampaikan dalam Seminar Peran Ayah tersebut dipastikan Fitriai akan berjalan secara berkesinambungan dengan membentuk kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) di setiap Posyandu.
Baca juga: Bahas RAPBN 2025, Presiden Jokowi Inginkan Akomodasi Seluruh Kebijakan Prabowo Subianto
BKR tersebut nantinya akan berfungsi seperti seminar yang diselenggarakan DP3AP2KB, yakni memberikan edukasi terkait peran ayah salam pengasuhan anak yang seimbang.***(Heryana)