Mudahkan Masyarakat, RSUD Cibabat Segera Buka Layanan Poliklinik Sore

Bandung Raya725 Dilihat

Kota Cimahi – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi terus melakukan terobosan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Yang terbaru, RS milik Pemda Kota Cimahi itu dikabarkan akan membuka pelayanan poliklinik di sore hari.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Cibabat dr. H. Sukwanto Gamalyono atau yang akrab disapa Gamal.

Baca juga: Penjabat Wali Kota Cimahi Ingatkan Pentingnya Perempuan Memaknai Nilai Perjuangan Kartini

Dibukanya pelayanan sore hari kata Gamal, bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan di sore hari.

“Pelayanan sore hari kami buka untuk melayani pasien yang memang bisanya berobat di waktu sore,” kata Gamal.

Berkat inovasi dan pembenahan di berbagai lini, membuat RS yang terletak di jalan Jenderal Amir Mahmud, Cibabat, Cimahi Utara itu berhasil meraih penghargaan.

Baca juga: Ungkapan Bahagia Warga Cicalengka Saat Rumahnya Direnovasi Kepolisian

Salah satu penghargaan yang diraih dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) serta Ombudsman RI awal 2024.

Gamal berharap warga Kota Cimahi dan masyarakat sekitarnya dapat terus mendukung setiap program yang digulirkan pihaknya.

“Karena RSUD Cibabat merupakan rumah sakit kebanggaan masyarakat Cimahi,” ujarnya.

Baca juga: Pertahankan Mobil dari Kawanan Pencuri, Heigel Diseret Hingga Terbentur Tiang Listrik

Meski diharapkan agar warga kota Cimahi senantiasa sehat, namun diakuinya dengan manajemen tata kelola yang baik membuat pendapatan RS terus meningkat setiap tahun.

Ada hal menarik yang disampaikan Gamal saat berbincang di ruang kerjanya, yakni soal insiden salah cetak pada label obat yang diterima pasien.

Dalam label yang mendapat komplain dari pasien tersebut tertulis anjuran konsumsi obat “10×1”.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Darah, Pemkab Bandung Mulai Pembangunan Gedung Unit Transfusi

Gamal merespon peristiwa tersebut dengan menyampaikan permohonan maaf dan mengakui jika hal tersebut merupakan salah satu kelalaian pihaknya.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya juga mengapresiasi masyarakat yang teliti membaca sebelum meminum obat dari RS,” jelasnya.

Baginya, kejadian tersebut merupakan pengontrol untuk meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan para pegawai sebelum menyerahkan obat kepada pasien.***(Adel Hadianie)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *