Lima Keputusan Kontroversi Wasit Dianggap Rugikan Timnas Indonesia U23

Olahraga448 Dilihat

Jakarta – Pertandingan semifinal Piala Asia U23 yang mempertemukan Timnas Indonesia U23 vs Timnas Uzbekistan berakhir dengan kemenangan Serigala Putih 2-0.

Pasukan Shin Tae-yong yang bersemangat mengejar capaian lebih jauh di Piala Asia U23, akhirnya pupus usai dikalahkan Uzbekistan 0-2 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Senin (29/4/2024).

Meski kemenangan tim besutan Timur Rapadze akhirnya diakui oleh seluruh pemain Indonesia, namun pendukung Garuda Muda masih kecewa dengan sejumlah keputusan pengadil lapangan.

Baca juga: Laga Sarat Kontroversi VAR, Timnas Indonesia U23 Kalah dari Uzbekistan

Adalah Shen Yinhao, wasit asal Tiongkok yang memimpin pertandingan semifinal Piala Asia U23 antara Indonesia vs Uzbekistan.

Setidaknya ada lima keputusan Shen Yinhao yang dianggap merugikan Tim Garuda Muda dalam pertandingan tersebut.

1. Menit ke-26

Witan Sulaeman dijegal pemain belakang Uzbekistan Abdukodir Khusanov hingga terjatuh tidak jauh dari kotak penalti Serigala Putih.

Baca juga: Jelang Timnas Indonesia U23 Hadapi Uzbekistan, Begini Pandangan Bojan Hodak

Dalam tayangan ulang terlihat Khusanov menjatuhkan Witan sejak di dalam kotak penalti. Sehingga para pendukung Indonesia merasa yakin itu akan berbuah hadiah 12 pas bagi Garuda Muda.

Sayangnya, meski telah memperhatikan Video Assistan Referee (VAR), Yinhao justru memutuskan tidak terjadi pelanggaran, bahkan seolah menganggap Witan Sulaeman yang melanggar.

Tak sampai disitu, wasit justru memutuskan drop ball yang bagi sebagian pihak menyebut keputusan itu tak sesuai dengan fungsi disediakannya VAR.

Baca juga: Kota Cimahi Mantapkan City Branding dengan Tagline Cimahi Campernik

2. Menit ke-40

Tangan kanan Ulug’bek Khosimov mengenai leher Pratama Arhan hingga menyebabkan gangguan. Dalam peristiwa ini, para pendukung berharap wasit memberikan kartu kuning bagi Khosimov.

Namun Shen Yinhao kembali tak menganggap hal itu sebagai pelanggaran yang dilakukan striker Uzbekistan itu.

3. Menit ke-58

Geram dengan beberapa keputusan wasit yang dianggap terlalu mudah menghukum timnya, Shin Tae-yong (STY) melakukan protes keras terhadap hakim garis.

Baca juga: Gempa Garut, Rumah Sakit di Kabupaten Bandung Alami Kerusakan

Alih-alih mendapat perhatian wasit, STY justru diganjar kartu kuning oleh Shen Yinhao.

4. Menit ke-61

Inilah momen yang paling menyesakkan dada seluruh pendukung Timnas Indonesia U23. Kala itu para pemain sangat bahagia dengan satu gol yang diciptakan Muhammad Ferrari.

Gol tersebut berawal dari lemparan kedalam yang membuat bola liar di depan gawang Uzbekistan, hingga muncul sepakan Ferrari dan menjadi goal bagi Indonesia.

Baca juga: Cimahi Menari, Ketika Ribuan Penari Sukses Pukau Perhatian Warga Kota

Namun seolah tak percaya, wasit Shen Yinhao langsung menuju layar VAR untuk memastikan apakah benar menjadi gol atau tidak.

Dan hasilnya tak jauh dari perkiraan, Yinhao menganulir gol tersebut setelah wasit VAR asal Thailand Sivakorn Pu-udom menyatakan Ramadhan Sananta sudah terjebak offside.

5. Menit ke-82

Ini pun menjadi momen saat pengadil lapangan membuat keputusan yang dianggap kontoversi dan cenderung merugikan Timnas Indonesia.

Saat anak-anak asuh STY melancarkan serangan dan menguasai bola, Shen Yinhao meniup peluit dan menghentikan pertandingan.

Tak cukup disitu, pelatih asal Tiongkok itu mengusir kapten Timnas Rizky Ridho karena dianggap melakukan pelanggaran kepada Jasurbek Jalliddinov.

Baca juga: Bawaslu Kota Cimahi Buka Kesempatan Bagi Warga Bergabung Jadi Panwaslu

Keputsan itu pun dikeluarkan setelah sebelumnya melakukan pengecekkan melalui layar VAR.

Tak hanya hilang kesempatan mencetak gol, Indonesia sejak saat itu pun harus menyelesaikan laga dengan 10 pemain.

Itulah lima poin keputusan kontroversi yang dianggap cenderung merugikan Tmnas Indonesia U23 di laga semifinal Piala Asia U23 2024.

Menurut Baraya Pajajaran, apakah masih ada kontroversi lain dari pertandingan tersebut?***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *