Simak Alasan Kasatlantas Polresta Bandung Larang Penggunaan Klakson Telolet Basuri

Bandung Raya719 Dilihat

Kabupaten Bandung – Fenomena pengguaan klakson telolet atau klakson basuri belakangan terjadi dan marak di Indonesia. Klakson bernada lagu tersebut umumnya digunakan pada bus.

Namun ternyata bunyi dari klakson yang dianggap unik tersebut kerap diburu anak-anak dan remaja dengan sengaja menunggu di pinggir jalan.

Kasatlantas Polrsta Bandung Kompol Mangku Anom angkat bicara. Menurutnya, penggunaan klakson basuri memang belum diatur.

Baca juga: Pandangan Kasatreskrim Polresta Bandung Soal Pengaruh Media Terhadap Perilaku Masyarakat

Namun pihaknya terus menindaklanjuti dengan melakukan analisa terhadap dampak penggunaan klakson yang konon harganya tak murah itu terhadap pengguna jalan dan masyarakat.

“Jika itu memicu bahaya bagi pengguna jalan lain, atau menjadi fenomena yang membahayakan keselamatan masyarakat, terutama anak-anak, maka untuk sementara kami larang,” tandas Mangku Anom.

Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela kegiatan pengecekan kendaran umum (ramp check) di Soreang, Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Mengintip Empuknya Bisnis Tahu Mentega Karya Pemuda Bandung

Pemeriksaan dengan seksama dilakukan petugas terhadap setiap kendaraan umum yang meluncur menuju kawasan wisata di Kabupaten Bandung.

Bersama Dishub Kabupaten Bandung, para petugas memeriksa ban, fungsi kemudi, pengereman, dan beberapa bagian lainnya, termasuk surat kendaraan.

Dari puluhan kendaraan yang telah diperiksa, ia pastikan dalam kondisi baik dan laik jalan.

Baca juga: Simpan Aset Dalam Bentuk Gold Bar yang Unik? Ikuti Cara Manic n Co Berikut Ini

“Alhamduillah, ada pun temuan yang kami dapatkan masih hal-hal minor yang tidak membahayakan bagi pengendara dan penumpang,” ungkapnya.

Aktivitas warga setempat dan wisatawan di Kabupaten Bandung pagi ini sudah kembali menunjukkan peningkatan.

Kasatlantas Polresta Bandung menyebut, malam pergantian tahun merupakan gelombang kedua dari masa libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Baca juga: Menikmati Manisnya Bisnis Kopi Terbaik Dunia Ala Kopgun Coffee

“Pagi ini mulai ada sedikit kenaikan (volume kendaraan) menuju kawasan wisata. CB (Cara Bertindak) akan kami lakukan dengan pertimbangan volume kendaraan,” imbuhnya.

Menghadapi cuaca yang sudah memasuki musim hujan, Mangku Anom juga mengimbau wisatawan dan pelaku bisnis wisata agar memperhatikan keselamatan.

“Diharapkan pelaku wisata dan pengelola agar lebih berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi di tengah cuaca hujan saat ini,” pesan Anom.

Baca juga: Potongan Kaca Ditangan Pasangan Suami Istri Ini Jadi Barang Mewah

Namun demikian dirinya mengaku selama ini selalu bekerja sama dengan Pemkab Bandung melalui BPBD dalam mengantisipasi potensi kerawanan.***(bs)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *