Pimpinan Perusahan di Kota Cimahi Menghilang Saat Dikonfirmasi Atas Dugaan Ancaman Terhadap Karyawan

Bandung Raya563 Dilihat

Kota Cimahi – Sikap sewenang-wenang seorang pimpinan diduga kembali dialami karyawan sebuah perusahaan di Kota Cimahi.

Kali ini menimpa karyawan bernama Yudi (nama samaran). Ia mengaku mendapat perlakuan yang tidak layak dari atasannya ketika bekerja hingga akhirnya diberhentikan.

Sebelumnya Yudi mengaku seringkali mendapat perlakuan yang tidak semestinya dari atasan berinisial AS. Atasannya tersebut diduga kerap mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak manusiawi.

” Ini puncaknya, seringkali dia nyebut saya g*b**k dan b*c*t, bahkan nama binatang pun disebut sambil dia pergi, padahal masih kedengaran sama saya,” ungkap Yudi.

Selain kata-kata kasar, ancaman pemecatan juga diakui Yudi sering dilontarkan sang atasan yang merupakan Kepala Produksi di pabrik busa di Kota Cimahi itu.

Puncaknya, pada Sabtu (25/11/2023), Yudi kmbali mengaku mendapat perlakuan kasar dari atasannya tesebut dengan ancaman akan memecatnya.

Namun mirisnya, setelah mengancam memecat AS menginstruksikan kepada Yudi untuk membuat surat pengunduran diri. Hal itu menunjukkan seolah pemecatan tak terjadi.

“Saya juga heran kenapa dipecat tapi disuruh bikin surat pengunduran diri, dan ketika saya temui HRD sambil memberikan surat itu, pihak HRD juga heran mengapa saya mengundurkan diri, ” lanjut Yudi.

Menjawab pertanyaan pihak HRD,Yudi hanya mengatakan bahwa dirinya tidak berniat berhenti bekerja dan hanya disuruh oleh ASmembuat surat tersebut.

Tindakan AS lainnya kata Yudi mengharuskan dirinya memberi pelatihan kepada karyawan baru pengganti dirinya nanti.

“Saya juga katanya harus mengajarkan ke karyawan baru meski sudah dipecat. Tindakannya sewenang-wenang, mentang-mentang dia atasan,” imbuhnya.

Tim redaksi mencoba menghubungi AS untuk bisa memberikan klarifikasi atas kisah Yudi. Namun yang bersangkutan hanya mempersilahkan redaksi untuk menanyakan ke pihak HRD perusahaan.

Sayangnya, ketika tim mendatangi perusahaan yang berada di jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi itu pihak keamanan tidak memberikan ijin.

AS pun takmau menemui meski pesan singkat yang disampaikan tim telah dibacanya. AS menghindar hingga menon-aktifkan nomor aplikasi whatsapp miliknya.

Hingga sepekan dari kejadian, tak ada seorang pun pimpinan perusahan produsen kasur pegas itu memberikan pernyataan.

Redaksi selanjutnya melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi untuk mendapatkan penjelaskan terkait peristiwa yang mencederai dunia kerja***(Heryana)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed