Mengenal Energi Geothermal yang Ramah Lingkungan dan Manfaatnya Sebagai Energi Terbarukan

Jawa Barat654 Dilihat

Jawa Barat – Indonesia, terutama Jawa Barat kaya akan sumber energi alam seperti geotermal (panas bumi) yang dapat dimanfaatkan menjadi sumer energi lainnya.

Banyak diantara masyarakat masih bertanya apakah geotermal termasuk energi terbarukan atau termasuk seperti energi fosil yang bisa punah.

Melalui akun media sosial resmi, Star Energy Geothermal membagikan pengetahuan kepada masyarakat terkait geotermal atau biasa disebut panas bumi.

Baca juga: Bonus Rp18 Miliar untuk 48 Desa Dibagikan Bupati Bandung Dari Perusahaan Pengelola Geothermal

Menurut salah satu perusahaan pengelola energi panas bumi terbesar di Jawa Barat itu, geotermal merupakan sumber energi alami yag terdapat dalam air, bebatuan, atau gas.

Panas yang ditimbulkan biasanya terkait dengan keberadaan gunung merapi, sifatnya abadi dan tak akan habis.

Dengan demikian, geotermal menurut Star Energy Geothermal (SEG) termasuk golongan energi terbarukan. Penyataan itu sekaligus membantah mitos yang menyebut geotermal bukan energi terbarukan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Lakukan Ini

Lalu, apa manfaat dari geotermal yang terdapat di beberapa titik di Jawa Barat itu?

Seiring perkembangan teknologi pemanfaatan panas bumi, maka SEG memanfaatkan energi geotermal menjadi sumber energi listrik.

Jika yang lebih familiar kita kenal dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTS), Star Energy membangun pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).

Baca juga: Jay Noah Idzes, Pemain Naturalisasi Asal Belanda Sah Jadi WNI

Secara teknis, perusahaan yang berkonsentrasi di gunung Wayang Windu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung itu membagikan cara pemanfaatan energi geotermal menjadi listrik.

Energi panas dalam perut bumi dimanfaatkan untuk menggerakan turbin dan memutar generator penghasil tenaga listrik.

Metode tesebut mungkin hampir mirip dengan PLTA yang menggunakan aliran air untuk menggerakan turbin. Namun dalam PLTP menggunakan panas bumi.

Baca juga: Mengintip Empuknya Bisnis Tahu Mentega Karya Pemuda Bandung

Namun ternyata ada tiga tipe PLTP yang dikembangkan hingga saat ini, diantaranya tipe dry steam, flash steam, dan binary cycle.

Tipe dry steam disebut SEG merupakan tipe lama sekaligus yang pertama kali dikembangkan. Dengan tipe ini, uap panas langsung dialirkan ke turbin.

Turbin tersebut kemudian secara aktif menggerakan generator hingga menghasilkan listrik. SEG sendiri menggunakan tipe dry steam untuk PLTP Darajat, Kabupaten Garut.

Baca juga: C4, Terobosan Kreatifitas Warga Bandung di Tengah Derasnya Arus Digital

Tipe berikutnya adalah flash steam. Cara kerja tipe ini adalah dengan mengalirkan uap dari sumur geotermal ke dalam tangki yang memiliki tekanan ebih rendah.

Di dalam tangki inilah uap menjadi panas dengan lebih cepat. Uap panas (flash) tersebut yang akan menggeraan turbin dan mengaktifkan generator.

SEG mengaplikasikan tipe ini di PLTP Wayang Windu dan Salak.

Sedangkan tipe binary cycle hampir mirip dengan tipe sebelumnya. Hanya saja yang dialirkan adalah air panas melalui cairan sekunder.

Baca juga: Dhengenyoh Cuanki, Mendulang Rejeki Menuai Berkah Pandemi

Dengan titik didih yang lebih rendah, uap pun diproduksi dan efektif untuk menggerakan turbin serta mengaktifkan generator untuk menghasilkan listrik.

Pemanfaatan panas bumi yang melimpah di Jawa Barat ini tentunya dapat mensukseskan upaya menjaga ketahanan energi.

Sifatnya yang ramah lingkungan membuat penggunaan energi geotermal dapat turut mengurangi emisi global.***(Heryana)

Baca juga: Libur Panjang Pemain Persib, Bojan Hodak: Bagus untuk Pemulihan Fisik dan Mental Skuad

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *