Kota Bandung – Bisnis kopi akhir-akhir ini bisa dikatakan cukup berkembang. Pelakunya pun kian hari semakin bertambah, seiring bergesernya tradisi minun kopi yang seakan menjadi lifestyle.
Salah satu brand kopi yang saat ini bersinar adalah Kopgun Coffee. Syakur dan Tri Hasuti sebagai pemilik telah berhasil mengembangkan usaha kopi dari hulu hingga ke hilir.
Dikatakan demikian karena Syakur bersama sang istri menjalani bisnis kopi dari mulai menanam, mengolah, hingga menyajikannya di cafe miliknya.
Alhasil, kopi olahanya itu menjadi sajian istimewa yang ditawarkan kepada pengunjung cafe yang berada di desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung itu.
Tak sedikit pencinta kopi selalu hadir menikmati seduhan kopi khas Kopgun Coffee. Mereka meikmatinya sambil memandangi pesona alam Bandung utara yang eksotik.
Saat menjadi arasumber talkshow Pojok UMKM di Warta Pajajaran, Tri mengatakan, setiap hari cafenya itu selalu dipenuhi pengunjung baik komunitas maupun keluarga.
Mengusung tema Coffee, Friends, Family, Kopgun direkomendasikan sebagai tempat paling asik untuk menikmati kopi dan bersilaturhmi.
“Harapanya kan dari kegiatan ngopi kemudian bisa menjadi teman, dari teman menjadi keluarga. Sehingga bisa saling merindukan kalau lama tak bertemu,” ujar Tri.
Tri menyebut tempatnya itu seringkali membuat pengunjung betah karena pemadangan Bandung 180 derajat.
“Paling keren itu kalau di sore menjelang malam ya, bisa kita lihat citylight view ke arah utara. Bahkan Gunung Tangkuan Parahu sangat jelas terlihat,” imbuh Tri.
Tak hanya tempat nongkrongnya yang bikin betah, Kopi olahan Syakur sendiri memang memikat banyak pencinta kopi untuk datang ke tempatnya.
Sejak awal merintis bisnis kopi itu, Syakur dan Tri memulainya dengan menanam beberapa hektar kopi di lahan yag berada di wilayah Pangalengan.
Namun seiring permintaan yang terus meningkat, tak jarang ia mengaku kewalahan untuk menyediakan kopi sesuai pesanan.
Untuk bisa memenuhi permintaan yang tinggi seperti itu, ia bekerja sama dengan petani kopi lainnya di wilayah yang sama.
“Memang pasti selalu ada kendala dalam usaha apapun ya, misalnya kalau kami kekurangan stok kopi pasti kami dibantu teman-teman petani kopi yang masih satu hamparan dengan perkebunan kami,” ungkap Syakur.
Perkembangan usaha yang dirintisnya tersebut bisa dibilang sangat baik dan stabil, bahkan saat menghadapi gelombang pandemi sekalipun.
Syakur dan Tri mengatakan, konsistensi merupakan salah satu kunci yang selalu ia jaga, sehingga Kopgun Coffe dapat bertahan, bahkan berkembang.
Tak sampai disitu, usaha mereka ternyata sudah melebar ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kopi yang mereka produksi juga telah dinikmati beberapa negara.
Menurut Syakur, kopi tersebut ia tanam dan panen sendiri di kawasan Pangalengan. Dengan ketinggian 1.800 meter diatas permukaan laut (mdpl) menghasilkan kopi Arabica yang nikmat.
Dari keahliannya mengolah kopi, Syakur membuat beberapa varian seperti fullwash, honey, fermentasi, dan natural.
“Varian ini jadi berbeda-beda karena perlakuan prosesnya memang berbeda. Cita rasanya pun jadi berbeda,”ungkap Syakur.
Bagi yang penasaran ingin menyaksikan proses pembuatannya, biasanya langsung datang bersama teman atau keluarga ke Kopgun Coffee.
Jika masih belum puas menikmati hanya secangkir kopi terbaik dunia itu, pengunjung bisa membeli roasted bean (kopi yang telah diroasting) dalam kemasan yang cantik.***(Heryana)
