Asian African Festival Sukses Digelar, Kepala MKAA: Semangat Dari Bandung untuk Dunia

Bandung Raya1363 Dilihat

Kota Bandung – Asian African Festival (AAF) 2023 akhirnya sukses digelar sebagai buah kerjasama pemerintah Kota Bandung dengan Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) dan pihak lainnya.

Pandemi sebab menghentikan gelaran festival ini sejak 2019. Kini, masyarakat bisa menikmati kembali sajian parade seni budaya nasional dan macanegara dengan sangat meriah.

Jalan Asia Afrika dari depan Hotel Preanger hingga jalan Ir Sukarno seakan menjadi panggung dengan menampilkan warna warni seni budaya dari tiap negara.

Masyarakat yang hadir sejak Sabtu siang tampak memadati kawasan alun-alun Kota Bandung, Jalan Ir Sukarno, jalan Braga, serta Jala Asia Afrika yang menjadi titik utama acara.

Mereka tampak antusias untuk dapat menyaksikan lebih dekat parade yang berlangsung hingga sore hari itu. Hampir seluruh penionton mengaktifkan kamera ponsel mereka.

Kepala MKAA Dahlia Kusuma Dewi menyampaikan ucapan selamat datang kepada para delegasi perwakilan 17 negara yang hadir siang itu.

Dahlia menyebut, nilai dari peristiwa konferensi Asia
Afrika 1955 mengedepankan makna solidaritas, perdamaian dunia dan kekuatan negara Asia-Afrika kepada seluruh dunia.

“Ini milestone yang penting dalam sejarah dunia,” kata Dahlia.

Dalam sambutannya Dahlia menambahkan, kegiatan AAF senantiaa mengkampanyekan inklusivitas dan solidaritas dunia.

Ia juga berharap ke depannya ada banyak kolaborasi budaya yang berlangsung dari bangsa-bangsa Asia-Afrika.

“Ini semangat dari Bandung untuk dunia,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu hadir juga Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan. Ia menyamppaikan apresiasi atas terselenggaranya Asian African Festival kembali digelar.

Menurutnya, tema Universe of Creative Culture memberikan semangat inklusifitas, inovasi dan keragaman yang menjadi kunci dalam perkembangan budaya dunia.

“Meskipun kita berhadapan dengan perubahan dunia yang cepat dalam berbagai aspek, namun penting bagi kita mempertahankan identitas budaya yang memiliki banyak nilai kebaikan untuk keberlangsungan hidup dan peradaban kita,” ucap Tedy.

Festival yang dimeriahkan pertunjukkan Angklung dan penampilan Ega Robot Ethnic Percussion itu dihadiri para delegasi dari 17 negara di benua Asia dan Afrika

Negara-negara tersebut diantaranya Sri Lanka,Filipina, Libya, Pakistan, Syiria, Sudan, Laos,India, Malaysia, Thailand, Nigeria, Kenya, Korea Utara, Bangladesh, Zimbabwe, dan Mozambik.***(Hery)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *