Soroti Fenomena Gunung Es TPPO, Anggota Komisi IX DPR Tanyakan Keberanian Pemerintah Berantas Mafia

Nasional363 Dilihat

Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher kembali menyinggung soal keberanian pemerintah dalam memberantas mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Meski dirinya mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam memulangkan 26 WNI korban TPPO dari Myanmar, namun menurutnya kasus TPPO sudah seperti gunung es yang jika dibiarkan akan terus membesar.

Dalam keterangan persnya, Senin (29/5/2023), politisi asal Jawa Barat itu meminta pemerintah lebih berani lagi dalam memberantas mafia TPPO.

“Kasus TPPO di Indonesia seperti gunung es, yang terungkap hanya segelintir saja dari banyak kejadian. Di luar itu masih banyak kasus yang belum terungkap, pelakunya juga masih bebas berkeliaran. Pemerintah harus lebih berani mengungkap dan memberantas mafia TPPO,” tandas Netty.

Beberapa kasus yang terjadi kata Netty hendaknya dijadikan pelajaran bagi pemerintah dalam upaya peningkatan pengawasan dikirimnya WNI ke luar negeri. Pengawasan yang dimaksudnya adalah yang benar-benar efektif agar WNI terlindung dari modus mafia TPPO.

“Pemerintah kan memiliki perangkat hukum dan dukungan anggaran. Pastikan hal itu memberi dampak signifikan dalam upaya melindungi WNI yang hendak bekerja ke luar negeri,” imbuhnya.

Ditambahkannya, pemerintah tidak boleh kalah strategi dari mafia TPPO yang begitu rapi dalam menjalankan aksinya. Ia juga menyampaikan soal indikasi adanya oknum petugas yang terlibat dalam praktek TPPO, sehingga kejahatan kemanusiaan tersebut masih beroperasi hingga kini.

“Jika serius dalam melindungi rakyatnya, pemerintah harus bersihkan mafia TPPO, termasuk menyisir oknum-oknum petugas yang terlibat,” tegas Netty.

Ia juga menyoroti data BP2MI yang menyebut ada 704 pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT yang kehilangan nyawa pada tentang waktu 2014 hingga 2022. Netty pun menyampaikan rasa prihatinnya, karena dengan demikian kata Netty, ada satu hingga dua orang PMI yang meninggal dari Malaysia setiap pekannya.

“Jika demikian, dimana tanggungjawab negara dalam melindungi rakyatnya,” tanya Netty.

Editor : Heryana

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *