Museum Konferensi Asia Afrika Gelar Pameran Sejarah Perdamaian Dunia

Nasional471 Dilihat

Kota Bandung – Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) menggelar pameran bertajuk ‘Gedung Merdeka dan Diplomasi Perdamaian Dunia’ selama sembilan hari. Pameran sendiri di buka pada Sabtu (11/3/2023) oleh Kepala MKAA, Dahlia Kusuma Dewi dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat yang diwakili Sekretaris Dinas, Siti Nurhuda.

Setelah beberapa sambutan, seluruh undangan mengikuti peninjauan pameran dengan menyusuri ruangan utama MKAA. Undangan diajak melihat beberapa bukti sejarah awal mulai berdirinya Gedung Merdeka yang dipajang berupa foto dan dokumentasi, sekaligus sambil mendengarkan penjelasan dari petugas seputar perjalanan sejarah MKAA.

Pameran MKKA menampilkan catatan lengkap sejarah penting bangsa Indonesia dan perdamaian dunia. Sebagian pengunjung sepakat jika pameran yang akan digelar hingga 19 Maret 2023 itu penting dikunjungi masyarakat, terutama anak muda yang mencari sumber referensi sejarah MKAA.

Kepala MKAA, Dahlia Kusuma Dewi menjelaskan pentingnya memahami sejarah untuk mengetahui akar bangsa, juga sebagai sumber inspirasi masa yang akan datang.

“Saya kira sejarah itu tidak bisa kita tinggalkan, seperti pimpinan kita bilang ‘jangan lupakan sejarah’, karena dari sejarah itu kita tau akar bangsa kita seperti apa,” kata Dahlia.

Dengan mengetahui dan memahami sejarah kata Dahlia, bukan berarti kehidupan terhenti. Pengetahuan kekinian dalam pengelolaan museum, menurutnya juga penting untuk mengemas sejarah agar menarik dan diminati masyarakat di setiap jaman.

“Kita juga tidak bisa berhenti di sejarah itu. Sehingga museum ini juga harus mengikuti perkembangan jaman sekarang. Kemudian bagaimana konten-konten didalam museum ini juga supaya bisa menginspirasi masyarakat di jaman sekarang,” sambungnya.

Ia mengaku saat ini terus melakukan langkah-langkah strategis agar minat anak muda untuk mengunjungi museum terus meningkat. Termasuk penyematan teknologi masa kini yang mulai dijajakinya melalui kerjasama dengan perguruan tinggi.

“Terutama bagi anak muda yang masih punya mindset museum itu serba lama dan kuno, kita berusaha agar konten-konten yang disebut kuno tadi bisa menginspirasi mereka. Maka, kami bicara museum bukan sekedar museum yang hanya menunggu orang datang, tapi kami punya semangat MKAA ini memiliki fungsi sebagai aset diplomasi Indonesia,” tutur Dahlia.

Selanjutnya kata Dahlia, pihaknya saat ini tengah bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengemas konten museum menjadi lebih menarik, dengan harapan diminati lebih banyak lagi anak muda.

“Termasuk kami juga menyematkan teknologi. Contohnya tadi dari ITB, bagaimana mereka menciptakan fitur tiga dimensi. Kami juga sempat berdiskusi dengan ITB untuk mengembangkan konten museum menjadi lebih menarik, misalnya seperti hologram. Harapannya dapat menarik untuk anak-anak kita,” ujarnya.

Disinggung terkait animo masyarakat terhadap museum Konferensi Asia Afrika, Dahlia mengungkapkan hal tersebut masih cukup baik. Menurutnya, kunjungan masyarakat yang masih tinggi menjadi indikator stabilnya minat masyarakat akan MKAA.

“Setelah pandemi membaik, kunjungan kami setiap kali kami buka sudah mencapai lebih 1500 per harinya. Jadi saya kira atensi masyarakat untuk datang ke museum masih sangat baik, masih tinggi semangatnya. Tinggal bagaimana kami pengelolanya menciptakan hal-hal baru yang mungkin agak berbeda dari tour pada umumnya,” ungkapnya.

Pameran ‘Gedung Merdeka dan Diplomasi Perdamaian Dunia” Digelar MKAA dari 11 hingga 19 Maret 2023. Dahlia mengajak masyarakat untuk dapat memanfaat momen penting dalam menggali sejarah perdamaian dunia.

“Yang terpenting dari museum itu bukan hanya soal cerita sejarah tapi bagaimana sejarah itu bisa menginspirasi kehidupan masa kini dan mendatang, sehingga sejarah itu tidak terputus.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed