Bogor – Menindaklanjuti kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan berkunjung ke pabrik semen yang berada di kawasan Citeureup, Bogor itu pada Jumat (24/2/2023)
Kerjasama antara keduanya berkaitan dengan penanganan sampah di Burangkeng, Kabupaten Bekasi. Dalam pertemuan juga dibahas kerjasama pembangunan Refused Derived Fuel (RDF) yang disenut menjadi solusi penanganan sampah di TPA Burangkeng.
Dijelaskan Dani, kerjasama yang terjalin nantinya berupa pengolahan sampah di TPA Burangkeng. Hasil dari pengolahannya kata Dani dapat digunakan sebagai bahan bakar produksi semen.
“Tujuan dari kunjungan kami ini untuk lebih mematangkan rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah di TPA Burangkeng, hasil pengolahan itu berupa RDF yang nantinya digunakan sebagai bahan bakar bagi pabrik semen,” ujarnya.
Produksi dampah kabupaten Bekasi menurut Dani mencapai 2.600 ton per harinya. Denagn jumlah sebanyak itu, penumpukkan sampah di TPA Burangkeng menjadi perhatiannya untuk segera diatasi. Maka ia yakin dengan pengolahan RDF akan menjadi solusi mengurangi penumoukkan sampah tersebut.
“Hanya 600 ton sampah per hari yang bisa terangkut, jadi masih ada 2.000 ton sampah yang masih bececeran. Jadi, dengan RDF ini kita olah, lebih dari 2.000 ton sampah, dengan perhitungan terjadi penambahan jumlah penduduk,” urai Dani.
Dani menyatakan kesiapannya untuk segera menjalankan pengolahan RDF setelah kedua belah pihak menemui kata sepakat. Seolah dayung bersambut, Direktur PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Antonius Marcos mengatakan, pihaknya siap menerima rencana Pemkab Bekasi untuk mendatangkan 200 ton RDF per harinya.
“Saat ini fasilitas kami sudah siap, kami siap membantu Pemkab Bekasi dalam menangani permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Bekasi. Kami akan segera berdiskusi secara intens untuk mewujudkan MoU, mudah-mudahan dalam waktu sebulan atau dua bulan ini bisa segera kita lakukan,” katanya.
