Jadi Inspektur Upacara, Bupati Dan Kapolresta Bandung Cegah Pelajar Gabung Geng Motor

Bandung Raya544 Dilihat

Ada pemandangan yang berbeda dalam upacara bendera di SMAN 1 Bojongsoang, Kabupaten Bandung hari ini, Senin (27/2/2023).

Jika biasanya yang menjadi pembina upacara adalah Kepala Sekolah, maka hari ini posisi pembina/inspektur di sekolah yang berada di Desa Tegalluar, kecamatan Bojongsoang tersebut digantikan oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna dan Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo.

Secara bergantian, Bupati dan Kapolresta memberikan pemahaman terkait stunting, kenakalan remaja, dan perundungan (bullying)sekolah di lingkungan sekolah.

“Pemahaman menjadi hal yang paling penting bagi anak-anak. Terutama mereka yang berusia 13-18 tahun itu termasuk kategori rawan, sehingga dihadapan siswa SMA, Pak Kapolresta Bandung turut menjelaskan sanksi hukum dalam sebuah pelanggaran. Bukan bermaksud menakut-nakuti, tetapi sebagai bentuk pencegahan,” kata Bupati Dadang usai upacara.

Meskipun sekolah setara SMA bukan lagi kewenangan daerahnya, namun Dadang mengaku memiliki tanggungjawab melakukan upaya pencegahan sejak dini atas berbagai potensi pelanggaran sekaligus memberikan pemahaman dan motivasi bagi pelajar.

“Saya berharap anak-anak kita memiliki karakter dan berakhlakul karimah, juga menjadi sukses di masa mendatang,” harapnya.

Dadang memastikan perhatiannya juga ditujukan kepada para pelajar di tingkat SD dan SMP di daerah yang dipimpinnya. Ia. Juga mengapresiasi Kapolresta Bandung atas program edukasi yang dijalankan berkaitan dengan masalah stunting, pernikahan dini, tindak kriminal geng motor, dan materi lainnya.

“Terima kasih saya ucapkan kepada Kapolresta Bandung dengan inovasi luarbiasa ini dan gerak cepatnya,” sambungnya.

Ia berharap sinergitas yang terjalin di antara seluruh unsur Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) dapat terus terjalin dengan baik.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes, Kusworo Wibowo menjelaskan jika kegiatan upacara di lingkungan sekolah merupakan implementasi dari arahan Presiden RI, Joko Widodo.

“Substansi dan tujuan dari kegiatan ini adalah tentang bagaimana mencegah stunting, sehingga generasi muda itu bisa menjadi motor mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 nanti,” kata Kusworo.

Menurutnya, sosialisasi dalam bentuk kolaborasi antara Polresta Bandung dengan Bupati Bandung akan terus dilaksanakan sebagai upaya mencegah stunting dengan memberi pemahaman dan mencegah terjadinya pernikahan dini, juga sejumlah arahan sebagai upaya mencegah kenakalan remaja.

“Kami turut mencegah anak-anak pelajar ini ikut-ikutan geng motor, kami juga memberikan motivasi agar masa depan mereka ini bisa menjadi lebih baik dengan tekad dan semangat yang kuat,” tutur Kusworo.

Perundingan (bullying) juga menjadi perhatian Kapolresta Bandung. Menurutnya, bullying juga menjadi agenda pencegahan yang dilakukan pihaknya.

“Ada hukum yang mengatur, bahwa seandainya jalan musyawarah tidak bisa ditempuh, maka hukum berlaku. Tujuannya adalah untuk menurunkan motivasi anak melakukan perbuatan bullying di sekolah. Kami minta anak-anak untuk melaporkan ke pihak sekolah atau orang tua jika ada peristiwa bullying sebelum ini menjadi kebudayaan,” terangnya.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *