Kunjungi PTDI, Menhub Guinea Tindaklanjuti Rencana Bangun Maskapai Dengan Pesawat CN235

Bandung Raya742 Dilihat

Kota Bandung – Menteri Perhubungan Guinea, Felix Lamah dan Duta Besar (Dubes) RI Dakar, Dindin Wahyudin melakukan kunjungan ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Kamis (26/1/2023). Kunjungan keduanya juga didampingi Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan RI, M Mauludin.

Selain bertujuan meningkatkan hubungan diplomatik antar dia negara (Indonesia – Guinea), rombongan mengunjungi PTDI dengan sejumlah agenda, salah satunya adalah melakukan site visit ke fasilitas produksi. Maka, sesampainya di pabrik pesawat itu, mereka disambut langsung oleh Direktur Produksi PTDI, Batara Silaban serta Group Head Commercial PTDI, Indar Atmoko.

Untuk diketahui, Indonesia dan Guinea telah menjalin hubungan diplomatik yang cukup lama, yakni sejak 1964. Hal tersebut dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi peningkatan hubungan keduanya di masa mendatang.

Jika memperhatikan kembali pertemuan antara Dindin Wahyudin dan Presiden Guinea, Mamadi Doumbouya pada 29 September 2022 lalu, Presiden Guinea saat itu menyampaikan rencananya membentuk maskapai Guinean Air. Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan Mamadi, terkait kebutuhannya akan pesawat sekelas CN235 untuk memenuhi kebutuhan jenis armada sipil.

“Salah satu proyek strategis Guinea adalah pengembangan sektor transportasi untuk peningkatan sosial dan ekonomi. Untuk itu, PTDI agar dapat memberikan pendampingan untuk capacity building dan akuisisi pesawat,” kata Felix Lamah.

Dikabarkan, untuk rencana tersebut, Guinea membutuhkan 13 unit CN235 bersih sipil untuk melayani lebih dari 80 rute penerbangan di Guinea. Dipilihnya CN235 karena dinilai efisien untuk mengangkut penumpang maupun kargo.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perhubungan RI menyambut baik rencana Guinea. Untuk itu kementerian juga mendukung penuh pesawat CN235 dioperasikan untuk kebutuhan sipil di Guinea.

Sementara itu, PTDI selaku produsen bersiap mendukung service ability dan readlines pesawat. Dalam operasionalnya nanti, PTDI akan mendukung Guinea dalam hal maintenance, termasuk penyediaan spare part, repair and overhaul, sampai technical service and training.

Bahkan untuk mempermudah layanan teknis, PTDI menyatakan bersedia membangun Maintenance Center Di Guinea. Hal tersebut juga menjadi penguat kolaborasi dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Guinea dalam dunia kedirgantaraan.***(bs).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *