Kabupaten Bekasi – Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan berharap pembayaran zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) dari korporasi di kabupaten Bekasi dapat diintegrasikan dengan Baznas kabupaten Bekasi.
Harapan tersebut ia sampaikan saat menghadiri rapat koordinasi (Rakor)bersama 120 orang perwakilan perusahaan yang ada di kabupaten Bekasi. Rakor yang diselenggarakan di hotel Sakura Park, Cikarang Pusat tersebut membahas optimalisasi ZIS pada dunia usaha.
“Tentunya para karyawan swasta adalah umat beragama yang juga memiliki kewajiban berzakat, infaq dan shodaqoh. Jadi, kita ingin mengintegrasikan pembayaran ZIS-nya melalui Baznas kabupaten Bekasi,” ujar Dani.
Dengan program zakat perusahaan, Dani yakin penerimaan zakat dan infaq yang diterima akan menjadi lebih besar. Hasilnya menurut Dani dapat disalurkan dan digunakan untuk membantu siapapun.
“Melalui ZIS perusahaan, mungkin bisa terkumpul nominal yang besar, kita bisa bangun apapun, bisa bantu siapapun dengan uang itu,” tambahnya.
Secara teknis Dani menjelaskan, nantinya Baznas kabupaten Bekasi akan mengunjungi perusahaan, setelah sebelumnya pihak perusahaan mengisi formulir kesediaan dikunjungi oleh Baznas.
Menurut Dani, infaq dan shodaqoh merupakan cara untuk menyebar harta. Dengan demikian dapat menjadi solusi menurunkan angka kemiskinan.
“Harta itu harus didistribusikan ke orang miskin dengan cara zakat, infaq dan shodaqoh. Tata caranya sudah ada dan sudah diatur, pemanfaatannya menjadi peluang sangat besar bagi kabupaten Bekasi jika dapat diintegrasikan,” ujarnya.
Perusahaan dikatakan Dani dapat menghimpun pembayaran ZIS dengan membentuk unit pengelolaan zakat (UPZ) untuk kemudian menyalurkannya ke Baznas kabupaten Bekasi.
“Bisa juga distribusikan langsung oleh perusahaan, nanti yang disampaikan ke Baznas hanya laporannya saja. Tadi kita tawarkan berbagai program Baznas, terutama program terbaru yaitu Bekasi Permata, pemberian rantang makan untuk lansia dan duafa,” tandasnya.
Dalam rakor tersebut Dani memberikan penjelasan mengenai beberapa aspek yang harus menjadi perhatian dunia usaha, yakni penyerapan tenaga kerja lokal, penyerapan produk lokal, penyaluran CSR, Pendapatan aset daerah, dan pembinaan sumber daya manusianya (karyawan).***(jnn).