Kontribusi dan Partisipasi Wanita di Kancah Politik Terus Meningkat

Bandung Raya856 Dilihat

Kota Bandung – Peran perempuan di dunia politik dinilai masih minim. Hal berikut terlihat berasal dari partisipasi perempuan masih di bawah 30 persen.

Anggota DPRD Kota Bandung, Rieke Suryaningsih, S.H., menjelaskan bahwa pihaknya meminta bahwa partisipasi perempuan pada politik tetap meningkat di tahun-tahun mendatang. Terlebih pada penentuan serentak di 2024 mendatang.

“Partisipasi perempuan di dunia politik di bawah 30 persen. Melalui pendidikan politik dikehendaki arah yang paham akan kekuatan dan kekuatan pada kaum perempuan,” ujarnya, pada Kegiatan Pendidikan Politik bagi Perempuan se-Kota Bandung di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (23/11/2022).

Dalam kesempatan berikut hadir termasuk Anggota DPRD Kota Bandung berasal dari perwakilan perempuan, yakni drg. Maya Himawati, Hj. Nenden Sukaesih, S.E., Hj. Siti Nurjanah, S.S., Dr. Rini Ayu Susanti, S.E., M.Pd., Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.I., M.Sos., drg. Susi Sulastri, dan Nunung Nurasiah, S.Pd.

Menurut Rieke, masih berlangsung ketimpangan gender di dunia politik, lebih-lebih di Kota Bandung. Dari 50 Anggota DPRD Kota Bandung cuma ada delapan perempuan.

“Dari 50 Anggota DPRD di Kota Bandung, ada 8 yang kaum perempuan. Artinya baru 16 prosen dan belum capai angka 30 persen,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta lewat pendidikan politik akan tingkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Selain itu, pihaknya termasuk meminta momentum tahun-tahun politik sanggup memelihara situasi yang kondusif dalam demokrasi. Dengan harapan partisipasi kaum perempuan makin jadi tambah pada 2024 mendatang.

“Pada 2024 mendatang, keterwakilan kaum perempuan di legislatif baik di tempat maupun pusat sanggup capai 30 persen,” jelasnya.

Ia tekankan bahwa partisipasi perempuan di parlemen atau legislatif tidak cuma jadi pelengkap atau memenuhi target 30 persen. Akan tetapi, memperjuangkan hak-hak rakyat, lebih-lebih kaum perempuan.

“Jika terpilih, maka kaum perempuan di legislatif kudu sanggup memperjuangkan hak-hak rakyat,” ujarnya.***(hry).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *