Camat Mandalajati bersama KPA Kolaborasi Sediakan Cek HIV/AIDS Gratis

Bandung Raya797 Dilihat

Kota Bandung – Berkolaborasi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, ACF sedia kan stan cek HIV gratis bagi semua peserta yang datang.

Camat Mandalajati, Yana Rusmulyana menyampaikan, sosialisasi HIV/AIDS ini dijalankan karena masalah HIV yang semakin makin tambah di Kota Bandung.

“Entah di mana permasalahannya. Kalau penyuluhan dan sosialisasi sudah, tetapi ternyata kasusnya masih terus naik juga,” ungkap Yana.

Melalui kegiatan ini, Yana menghendaki stigma negatif yang menempel pada para penyintas HIV/AIDS akan berkurang. Sehingga penduduk sanggup berperan di dalam mendukung para penyintas senantiasa memiliki hasrat tetap hidup.

“Kita juga sebetulnya mesti ikut menyemangati para penyintas karena mereka itu sesungguhnya tidak senang perihal itu terjadi,” ujarnya.

Sebab jikalau seseorang telah terkena penyakit ini, tak ada lagi kata sembuh. Apalagi HIV AIDS memiliki tahapan-tahapannya.

“Bahkan awalannya tidak bergejala. Baru terdeteksi itu sesudah bertahun-tahun. Itu pun hilang timbul gejalanya. Setelah gawat baru sanggup terlalu nampak betapa bahayanya HIV/AIDS,” ucapnya.

Dari 30 kecamatan di Kota Bandung, hanya dua kecamatan yang terpilih untuk mengadakan ACF yaitu Mandalajati dan Antapani.

“Di Mandalajati, ada lima puskesmas dan semua telah memiliki sarana tes HIV. Warga sanggup singgah untuk tes HIV. Rahasia selalu terjamin baik yang positif maupun negatif,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Kecamatan Mandalajati memiliki inovasi sarana HIV secara daring atau online.

Ketua Warga Peduli AIDS (WPA) Mandalajati, Reny Yustianingsih menjelaskan, inovasi sarana selanjutnya bernama Galow (Gerakan Layanan Online WPA) Mandalajati.

Dikembangkan pada Oktober 2022 di dalam platform Mandalikes, bertujuan sebagai wadah untuk menyampaikan Info tentang HIV/AIDS dan kegiatan WPA Mandalajati.

“Kita telah membuat inovasi Galow. Semoga jadi banyak warga yang semakin peduli bersama mengakses sarana HIV/AIDS serta peduli kepada orang yang hidup bersama HIV/AIDS,” harap Reny.

Dengan begitu para penyintas sanggup sehat tanpa stigma, supaya AIDS sanggup segera diakhiri.

Sementara itu, Koordinator Pengelola Pemberdayaan Masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Dzikri Mohammad Hermadja memaparkan, masalah HIV di Kota Bandung tertinggi di Jawa Barat.

“Pada Desember 2021 akumulasi masalah raih 5.843 kasus. Ini merupakan kumulasi data sepanjang 30 tahun,” papar Dzikri.

Jika dirata-ratakan, masalah HIV/AIDS raih 300-400 per tahun. Kasus paling tinggi di Kecamatan Bojongloa Kaler, Coblong, dan Lengkong.

Lalu tiga kecamatan bersama masalah paling rendah adalah Panyileukan, Gedebage, dan Cinambo.

“Mandalajati ada di ranking 6 dari bawah. Daerah timur angkanya kecil. Sedangkan kawasan barat banyak. Bisa diakibatkan karena tempat pariwisata dan hotel yang biasanya di tempat kota,” jelasnya.

Ia menuturkan, pencegahan HIV/AIDS sanggup memakai metode ABCDE. Pertama, Abstinen yaitu tidak jalankan perihal berisiko, layaknya penggunaan napza atau seks bebas.

Kedua, Be Faithful yaitu bagi yang telah menikah diharap setia bersama pasangannya.

“Ketiga Condom. Bagi orang-orang yang kerap jalankan kegiatan berisiko, harap memakai kondom untuk memutus tali penularan HIV,” katanya.

Lalu, Drugs yaitu tidak memakai napza lebih-lebih yang jarum suntik. Kemudian, Education yaitu penduduk diminta untuk menaikkan ilmu perihal HIV/AIDS.

“ACF ini konsepnya bersama mengakses boots untuk tes gratis HIV. Mobile visit terhitung kami lakukan. Ada yang sebulan atau dua bulan sekali. Setiap lokasi berbeda-beda kondisinya,” tuturnya.

Cara yang ditempuh pasti senantiasa humanis, sifatnya tidak memaksa.

“Ini dijalankan supaya mereka senang ikut tes HIV. Kita terhitung memberikan penjelasan apa manfaatnya dari tes ini. Karena sesungguhnya masalah HIV/AIDS itu layaknya ice berg (gunung es), terlihatnya barangkali sekarang 5.000-an. Tapi aslinya sanggup lebih banyak daripada itu,” imbuhnya.***(amd).

 

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *