Seruan Sopir Angkot Muncul Hadang Bus TMP Koridor 1 di Soreang

Bandung Raya754 Dilihat

Kabupaten Bandung – Bus Trans Metro Pasundan (TMP) koridor 1 Leuwipanjang – Soreang kembali dihadang sejumlah oknum sopir angkot untuk berhenti terima penumpang di jalur trayek angkot, Sabtu (01/10/22).

Sejumlah sopir angkot memberhentikan Bus TMP dinilai beroperasi di jalur ramai penumpang sehingga berdampak terhadap pemasukan para sopir.

Peristiwa itu terjadi pada sabtu siang pukul 13:00 WIB dan kejadian tersebut dibagikan melalui unggahan platform akun Instagram @transportforbandung, Sabtu 1 Oktober 2022.

Ketua Angkot Indonesia Club (AIC) Bandung Selatan Yana angkat suara terkait insiden itu. Menurutnya, TMP tengah melangkahi komitmen yang sudah disetujui bersama.

“Waktu kemarin spontanitas awak angkutan membelokan TMB karena dia melangkahi komitmen yang sudah disetujui,” kata Yana saat dihubungi awak media.

Yana menjelaskan, sejak beroperasinya TMP kordior 1 para sopir jalur soreang – leuwipanjang mengalami penurunan penumpang hingga 50 persen.

“Penurunannya hampir 50% turun drastis, masalahnya yang jadi alasan kalau mau naik angkot macet, lama, kalau naik TMB kan bisa lewat tol bisa lebih cepat,” jawab Abah.

Menurut Yana, AIC Bandung Selatan bersama Kepala Operasi BTS Bandung telah membuat surat kesepakatan usulan perubahan halte BTS koridor 1.

“Kita pernah duduk bersama dikantor DPRD Jabar, jika TMB lewat gading tidak akan menaikan atau menurunkan penumpang tapi akhir-akhir ini kembali membawa penumpang dari daerah pasar ikan, dari daerah rumah sakit otto iskandar dinata dan samsat,” jelasnya.

Baginya, bila ada perubahan kesepakatan baiknya ditempuh secara mekanisme awal saat memo di sepakati.

“Seharusnya kalau memang mau ada lanjutan seperti itu kita harus duduk bareng lagi, jadi komitmen sama-sama untuk menjaga kondusifitas yang ada di kabupaten bandung,” pungkas Yana.

Yana menegaskan bahwa semula mendukung keberadaan TMP yang menjadi bagian program pemerintah. Namun ia berharap keberadaan TMP tersebut tidak sampai mematikan transportasi umum yang tengah ada lebih dulu.

“Kami tidak mau menolak dengan adanya TMP, masalahnya itu kan program kementrian perhubungan, tapi yang diharapkan kami semua itu jangan sampai membunuh armada yang sudah ada,” ujarnya.

Menurutnya, tiga bulan lalu penumpang TMP itu hanya berlangsung hingga di pintu keluar tol, kemudian arah gading atau soreang dilanjutkan dengan angkutan umum hingga program pemerintah dan angkutan konvensional berlangsung harmonis.

Disamping itu, Sekjen AIC Bandung Selatan Asep menjelaskan pihaknya menginginkan ada pembahasan kembali untuk membuat kesepakatan jika ada perubahan.

“Ya pengenya duduk bersama lagi, untuk komitmen dari pihak TMP dengan kepengurusan jalur soreang biar jelas komitmennya gitu, sesuai perjanjian awal yang tidak akan menaikan atau menurunkan penumpang di gading, pasar ikan dan samsat,” kata Asep***(ag).

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *