Minimalisir Permasalahan Seksualitas Remaja, Pemkot Bandung Lakukan Intervensi Sejak Dini

Bandung Raya829 Dilihat

Kota Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meresmikan program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), di SMPN 4 Bandung, Rabu 25 Oktober 2022.

Pentingnya pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Melalui program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) yang bertujuan memberikan pedoman kepada pengelola pendidikan mengenai kependudukan dan pemberdayaan keluarga.

PIK Remaja diresmikan Pemkot Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Rabu (26/10/2022), di SMPN 4 Bandung.

Disampaikan oleh Kepala DPPKB kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, tujuan dari PIK Remaja melalui program Sekolah Siaga Kependudukan adalah untuk memasifkan informasi kepada usia remaja (usia 10-14 tahun) tentang kehidupan berkeluarga. Kegiatan yang dimaksud Dewi adalah melalui pendidikan dan konseling.

Melalui program tersebut Dewi berharap pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, perilaku beresiko, dan persiapan kehidupan dapat tingkatkan. Dengan substansi tujuannya meminimalisir permasalahan Seksualitas, Pernikahan Dini dan HIV/AIDS pada remaja.

“Pembentukan PIK Remaja merupakan salah satu upaya meningkatkan pengetahuan remaja terkait seksualitas, pernikahan Dini dan HIV/AIDS,” ujarnya.

Menurut Kenny, kegiatan yang dilakukannya sudah sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor PK.03.02.07/7425-Disdik/IX/2022, tentang Pembentukan Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) Tingkat SMP Kota Bandung.

Kenny juga mengungkapkan, dalam surat keputusan tersebut tercantum sedikitnya 20 SMP yang ditetapkan Disdik kota Bandung sebagai sekolah percontohan pembentukan PIK Remaja.

“Kegiatan ini dihadiri 20 orang kepala sekolah beserta 2 orang siswa Masing-masing SMP. Kita berikan Sosialisasi tentang kelompok PIK Remaja, dengan cara dan metode yang menarik dan ramah remaja,” bebernya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyebut, kegiatan kolaboratif tersebut adalah langkah persiapan tahun bonus demografis 2045.

“Sehingga remaja yang ada sekarang ini nantinya akan menjadi manusia yang berkualitas di tahun 2045,” ujarnya.

Permasalahan remaja nanti perlu diantisipasi sejak dini. Bahkan menurut Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Yunimar Mulyana, pada yang demikian perlu dilakukan intervensi sejak dini.

“PIK Remaja perlu dibentuk di seluruh SMP di Kota Bandung, dimulai dari 20 SMP sebagai percontohan. Bahkan tidak menutup kemungkinan di tingkat sekolah dasar juga menjadi sasaran edukasi terkait pemahaman akan kesehatan reproduksi bagi remaja,” ujarnya.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *