FPBB Persembahkan Tarian Lintas Generasi Dalam HJKB212

Kota Bandung – Blaikota Bandung tampak meriah, bahkan kemeriahan terjadi sejak pagi hingga malam. Beragam kegiatan dilaksanakan mulai dari Pasar Murah, Bazaar UKM, penampilan Band, dan seni kraesi tari, Sabtu (29/10/2022).

Tarian menjadi salah satu yang mendapat perhatian dan animo dari pengunjung di Balai Kota. Adalah Forum Perempuan Bandung Bersatu (FPBB) yang mengasuh kreasi seni tari tersebut. Personal In Charge (PIC) FPBB, Lusiana Balubun menceritakan perjalanan timnya sejak persiapan hingga tampil memeriahkan puncak Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) 212.

“Persiapannya luar biasa. Dua hari sekali kita latihan Jaipongan untuk HJKB212 ini,” ujar Lusiana.

Selain tari Jaipongan, FPBB juga mempersembahkan penampilan tarian modern dengan nama tarian Manuk Dadali dan tarian Wonderful. Jika tari Jaipongan memiliki pakem yang sudah baku sejak dulu, maka tarian Manuk dadali Dan Wonderful dikemas dengan koreografi kekinian, meski menurut Lusiana semua tariannya dikembangkan dari tradisi Jawa Barat.

“Kami melatih anak-anak muda untuk membawakan tarian Jaipong dalam HJKB2022 ini. Sementara Tarian Manuk Dadali dan Wonderful kami kembangkan bersama Komunitas Cinta Budaya Nusantara (CBN),” terangnya.

Tarian Manuk Dadali dan Wonderful ditampilkan dengan mengusung makna nasionalisme, sedangkann Tari Jaipong Gaplek menurut Lusiana, mengusung makna suasana hati bahagia dari sang penari.

“Tari manuk dadali itu tidak ada pakem gerakanya secara khusus, tapi justru keunikannya ada dari gerakan yang tercipta dengan sendirinya,” ucapnya.

Tarian-tarian FPBB tampil memukau karena memiliki keunikan. Dikatakan Lusiana, semua tarian merupakan kolaborasi antar generasi yang dilakukan tanpa memandang perbedaan usia. Bahkan menurut Lusiana, anak muda yang biasanya asyik dengan dunia dan gaya mereka, dalam kesempatan itu justru mau mengajak para seniornya untuk berkolaborasi dalam sebuah karya.

“Anak muda ini tidak membedakan golongan mereka dengan kami yang sudah lolita (lolos lima tahun) ini. Biasanya kan anak muda yang hura-hura, tapi ini mereka mau mengajak yang sudah senior bersama mereka,” ungkapnya.

Lusiana mengungkapka, dari enam penari yan tampil saat itu, hanya ada satu orang yang usianya masih 47 tahun, sedangkan sisanya sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Humas CBN, Maria Prasetyo menjelaskan mengenai tarian Wonderful. Tarian ini menggambarkan keindahan yang dimiliki Indonesia. Seperti halnya Manuk Dadali, tarian Wonderful juga dikreasikan dengan beragam gerakan beragam diiringi lagu-lagu daerah.

“Tarian Wonderful menceritakan keindahan budaya di Indonesia. Kita gabungkan beragam gerakan yang diiringi gabungan bebrapa lagu daerah,” tutur Maria.

Selain menampilkan tarian, dalam HJKB212, CBN juga memiliki misi edukasi generasi muda terkait pakaian kebaya. Menurutnya, hingga kini masih banyak diantara generasi muda yang memandang kebaya sebagai sesuatu yang ketinggalan jaman.

“Kebaya sering diidentikkan dengan ‘kolot’, terlalu tradisional, dan tidak mengikuti perkembangan fashion. Tapi sebenarnya kebaya bisa kita kreasikan sedemikian rupa tanpa menghilangkan maknanya,” terang Lusiana.

Mengkampanyekan budaya dan seni tradisi negeri bukan tanpa tantangan, untuk itu Lusiana mengaku melakukan kolaborasi dan sinergitas bersama berbagai elemen. Salah satu kolaborasi yang terbangun kata Lusiana, yaitu dengan FPBB untuk dapat mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda agar mencintai dan melestarikan budaya Indonesia, terkhusus budaya Sunda.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *