Antusiasme Warga Tinggi, Yana: Menjelang Hari Besar Pasar Murah Akan Digelar Lagi

Bandung Raya646 Dilihat

Kota Bandung – Pemerintah kota (Pemkot) Bandung menggelar Pasar murah yang diselenggarakan pada 19 September – 10 Oktober 2022. Pemkot mengklaim acara tersebut memberikan dampak yang sangat baik, yakni membantu meringankan beban masyarakat atas kondisi ekonomi mereka sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hingga memasuki hari ke-9 pasar Murah digelar, angka penjualan tercatat mencapai Rp932 juta. Pemkot optimis angka tersebut diprediksi dapat mencapai satu miliar di akhir penyelenggaraannya.

Capaian yang baik serta manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat disebut oleh walikota Bandung, Yana Mulyana akan menjadi salah satu materi evaluasi dan kaji ulang untuk menentukan langkah selanjutnya dari penyelengaraan Pasar Murah. Meski Yana menyebut Pemkot memiliki minat yang tinggi untuk terus menggelar pasar Murah secara rutin dan menyeluruh,masih terdapat beberapa aspek yang perlu dievaluasi, misalnya terkait ritel yang menjadi mitra Pemkot.

“Tentunya kita perlu menyiapkan personel, dalam hal ini adalah mitra dari ritel. Kalau kita memang mau untuk menggelar pasar murah,” kata Yana, Jumat (14/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut Yana memastikan bahwa pasar murah di daerah yang dipimpinnya akan hadir, terutama menjelang hari-hari besar.

“Nanti menjelang hari-hari besar akan digelar lagi, tapi kemungkinan diselenggarakannya di tingkat kecamatan ya,” ujar Yana.

Sementara itu sambutan warga Bandung terhadap pasar murah menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah sangat baik. menurutnya lagi hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya warga yang mengunjungi setiap lokasi digelarnya pasar murah.

Senada dengan walikota, Elly mengatakan akan mempertimbangkan kegiatan pasar murah untuk dapat digelar di setiap kelurahan dengan pertimbangan tingginya minas warga Bandung.

“Tapi semua bergantung anggaran yang ada ya, apakah memungkinkan digelar lebih sering atau tidak,” ujar Elly.

Seperti namanya, pasar murah menawarkan beragam kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) dengan harga yan murah, yaitu dibawah harga pasaran. beberapa contoh harga kepokmas seperti telur yang dijual dengan harga Rp 23 ribu, padahal di pasaran umumnya telur dijual dengan harga Rp 27 ribu.

Salah seorang warga bernama Marisa mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah yang digelar pemkot Bandung. Warga kecamatan Lengkong tersebut merasa terbantu ketika dpat membeli kebutuhan pokok di paar murah dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasaran.

“Alhamdulillah sangat membantu. Saya membeli telur, bawang, minyak, dan beras, harganya lumayan jauh dibandingkan dengan di pasar,” ungkap Marisa saat berbelanja di pasar murah yang berlokasi di Gedung PSSI Lengkong.

Marisa berharap Pemkot Badung dapat terus menggelar pasar murah secara berkesinambungan.

“Semoga ke depan bisa terus dilakukan (pasar murah), harinya juga kalau bisa diperpanjang,” harapnya.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *