Pandangan Kasatreskrim Polresta Bandung Soal Pengaruh Media Terhadap Perilaku Masyarakat

Bandung Raya1261 Dilihat

Kabupaten Bandung – Peran media memberi pengaruh besar terhadap situasi dan kondisi di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan Kasatreskrim Polresta Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana.

Dalam sebuah acara diskusi yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Sabtu (30/12/2023), Oliestha memaparkan peran media dalam persiapan Pemilu 2024.

Menurut Oliestha, persiapan mengahadapi Pemilu tak hanya dilakukan oleh pihak keamanan, namun ada peran media dengan pengaruh yang cukup besar.

Baca juga: Saat Kapolda Jabar Periksa Pos Pengamanan Libur Tahun Baru di Kabupaten Bandung

“Di era globalisasi sekarang ini peran jurnalis, baik media TV, surat kabar,  radio, termasuk media sosial, itu luar biasa besar,” ujarnya.

Ia memberikan contoh konflik yang terjadi di Timur Tengah. Peran media sangat memengaruhi pola berpikir masyarakat, sesuai kemasan informasi yang disajikan oleh media.

Di Barat, media menurut Oliestha mengemas situasi di Timur Tengah seperti sesuatu hal yang biasa. Berbeda dengan dunia di bagian lain, dimana media membungkus isu tersebut sebagai sesuatu yang luar biasa.

Baca juga: Pastikan Kendaraan Laik Jalan, Dishub Kota Cimahi Lakukan Ramp Check di Rest Area

Cara media mengemas informasi memengaruhi respon masyarakat terhadap isu yang diangkat.

“Masyarakat di negara-negara tertentu ibarat melihat siapa sebagai penjahatnya, siapa sebagai korbannya. Di negara lain cara pandangnya berbeda lagi,” tutur Oliesta.

Ia berpandangan, besarnya peran media bisa menggiring opini masyarakat dan memengaruhi cara bertindak mereka.

Baca juga: Ratusan Petugas Kebersihan Siap Kawal Kota Bandung Malam Tahun Baru

Dalam kesempatan itu, Kasatreskrim juga menyampaikan
beberapa poin terkait peran media dalam penyampaian informasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

Media dapat berkolaborasi dengan pihak kepolisian atas temuan yang berkaitan dengan masalah keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bandung.

“Saya sampaikan, bagaimana teman-teman media dan kami sebagai petugas keamanan membuat sebuah solusi sistem yang melahirkan cara pandang baik masyarakat atas sebuah informasi,” sambungnya.

Baca juga: Soroti Ketenagakerjaan, Dede Yusuf: UMR Tak Pernah Menyelesaikan Persoalan Buruh

Masyarakat menurut Oliesta akan memberi kesimpulan tentang suatu situasi berdasarkan informasi yang tersaji oleh media.

Kolaborasi antara media dan pihaknya diharapkan dapat menyampaikan informasi berdasarkan fakta di lapangan dengan mempertimbangkan dampak susulan.

“Kalau akibat yang menimbulkan keresahan dan permasalahan baru di masyarakat, saya pikir perlu kita diskusikan terlebih dahulu agar masyarakat tidak salah dalam meresponnya,” ujar polisi berpangkat melati satu itu.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Penjabat Wali Kota Cimahi Ingatkan Warga Waspada

Oliestha juga menyinggung soal tahun politik, ia berharap agar media sebagai corong utama dapat memberantas disinformasi terkait Pemilu.

“Menjelang pemilu pasti banyak informasi yang katanya seperti ini katanya seperti itu, namun berkat hubungan baik antara media dan narasumber, selama ini kita bisa cegah disinformasi,” ungkapnya.

Komunikasi dan hubungan yang baik selama ini, menurutnya dapat mencegah disinformasi dan segera mendapat klarifikasi.

Baca juga: Bonus Rp18 Miliar untuk 48 Desa Dibagikan Bupati Bandung Dari Perusahaan Pengelola Geothermal

Selain sebagai penyampai informasi, media yang ada saat ini kata Oliestha juga berperan sebagai klasifikator untuk menyaring informasi.***(bs)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *