Kota Bandung – Penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) terus dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai tempat mengalirnya air dengan baik.
Dalam pelaksanaan penataan kawasan DAS, Dedi Mulyadi memiliki cara tersendiri yang disebutnya dengan istilah penanganan per blok.
Cara ini dilakukan Gubernur Dedi Mulyadi untuk memudahkan dan mempercepat penanganan, dengan terlebih dahulu membagi kawasan dalam bagian atau blok tertentu, sehingga perlakuan setiap blok dimungkinkan berbeda, disesuaikan dengan permasalahannya.
Baca juga: Libatkan Penegak Hukum, Dedi Mulyadi Gencar Tertibkan Bangunan Liar Pengganggu DAS
Strategi penataan dengan per blok tersebut disampaikan Dedi Mulyadi dalam rapat koordinasi penataan DAS dan Areal Marka Jalan Nasional, serta Gerbang Tol yang berlangsung di Kantor Bupati Karawang, Jumat (14/11/2025).
“Penanganannya akan dilakukan per blok. Tahun ini, misalnya, dari Bekasi sampai Bogor akan saya selesaikan dalam satu blok,” kata gubernur yang akrab disapa KDM.
Gubernur menegaskan, permaslahan yang ditanganinya tersebut bukan hanya seputar Purwakara, Karawang, Subang, dan Bekasi. Dengan strategi per blok, pihaknya akan dengan mudah mengidentifikasi permasalahan di setiap blok.
Baca juga: Begini Posisi Saldo Keuangan Daerah Pemdaprov Jawa Barat Akhir Pekan Ini
Dengan demikian, pihaknya juga akan dengan mudah mengetahui langkah terbaik yang harus dilakukan pada setiap blok dalam pelaksanaan penanganan DAS tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan beberapa daerah menjadi prioritas penataan DAS. Daerah yang dimaksud diantaranya Bogor, Karawang, Bekasi, dan Subang. Pasalnya, keempat daerah tersebut teridentifikasi sebagai yang terberat ketika terjadi banjir.
“Di sini (Karawang, Bogor Bekasi, Subang) problemnya paling berat. Maka fokus penyelesaian harus jelas dan berurutan per blok,” jelasnya.
Baca juga: Asiknya Nikmati Akhir Pekan Sambil Jajan Kuliner di Z-Corner Bandung
Di satu sisi, KDM mengingatkan kembali pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam upaya penataan DAS. Untuk itu, ia meminta rencana penataan DAS dari BBWS dan Perum Jasa Tirta (PJT) II.***(Heryana)
Sumber: Humas Jabar

























