Tinjau Keracuanan Massal, Bupati Bandung Barat: Evaluasi MBG Harus Lebih Ketat

Bandung Raya280 Dilihat

Bandung Barat – Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail meninjau posko penanganan kasus keracunan massal diduga akibat mengkonsumsi MBG di SMPN 1 Cisarua, Kecamatan Cisarua, Selasa (14/10/2025) malam.

Dalam pernyataannya kepada awak media, Bupati Jeje Ritchie Ismail mengaku saat ini pihaknya fokus pada penanganan ratusan siswa terdampak keracunan massal usai menyantap menu MBG.

“Yang pasti fokus kami sat ini adalah penanganan, dan belum kami tetapkan status KLB (Keljadian Luar Biasa),” kata Jeje Ritchie Ismail saat ditemui di Posko SMPN 1 Cisarua.

Baca juga: Selain SMPN 1 Cisarua, Berikut Daftar Sekolah Penerima dari Total 3.642 Porsi MBG 

Ia mengungkapalasan elu mentapkan stats KLB, karena kejadian di SMPN 1 Cisarua tak separah seperti kasus keracunan di Kecamatan Cipongkor beberapa waktu lalu.

Para siswa terdampak kali ini, kata Jeje pemulihannya lebih cepat dibanding saat kasus di Cipongkor. Jumlah siswa terdampak pun lebih sedikit, yakni 161 siswa hingga Selasa Malam. Sedangkan di Cipongkor lebih dari 1.100 siswa terdampak.

“Tentunya kita akan melakukan evaluasi mengenai MBG ini. Padahal saya sampaikan berkali-kali, MBG ini sangat baik sekali, hanya saja kalau tidak dievaluasi dengan tepat pasti akan terjadi seperti ini,” ujarnya.

Baca juga: Lagi-lagi Bandung Barat, Keracunan Diduga Konsumsi MBG Terjadi di SMPN 1 Cisarua

Jeje juga mengaku telah menyampaikan kepada BGN (Badan Gizi Nasional) agar terus melakukan evaluasi, terlebih di Kabupaten Bandung Barat tela terjadi duas kali peristiwa keracunan massal.

“Dari BGN sudah meminta untuk membuat satgas dari pemda. Jadi, mungkin ke depan supaya berjalan evaluasinya, satgasnya juga. Intinya harus lebih ketat, jangan sampai program yang baik ini memberikan efek buruk,” tandasnya.

Senada dengan Bupati Jeje, Anggota DPRD KBB Bintang Pamungkas berpendapat program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu dilakukan evaluasi.

Baca juga: Belum Sempat Bertemu Keluarga, TKW Asal Garut Tewas di Tangan Penjemputnya

Dirinya mengaku sudah meminta Dinas Kesehatan Bandung Barat utuk selalu memantau setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Sudah terlalu banyak korban. Saya juga sudah meminta kepada Dinkes untuk selalu memantau dan dapur-dapur MBG bersertifikat. Kalau belum bersertifikat jangan seenaknya mendistribusikan,” tegas Bintang.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes KBB Lia Nurliana Sukandar menyebutkan jumlah siswa terdampak keracuan massal hingga Selasa malam berjumlah 161 orang, satu siswa diantaranya berasal dari SMKN 1 Cisarua.

Baca juga: DPR Soroti Percepatan Proses SLHS: Jangan Diterbitkan Asal-asalan

Setiap siswa, kata Lia, mengalami reaksiyang beragam usai menyantakmenu MBG pasa Selasa siang. Beberapa diantaranya mengaluhkan gejala setela sekira 10 meneit mengkonsumsi MBG.

“Dari asil kita investigasi siang sampai malam ini ada anak yang siangnya sudah makan tapi belum bereaksi. Jadi, sudah pulang ke rumah tapi balik lagi kesini. Jadi, pasien yang sampai sekarang ini, adalah mereka yang pulang dulu,” ungkapnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *