Lewat Bahasa Agama, BPBD Bandung Barat Sosialisasikan Kebencanaan pada Komunitas Santri

Bandung Raya150 Dilihat

Bandung Barat – Sosialisasi kebencanaan terus disebarluaskan BPBD Kabupaten Bandung Barat kepada berbagai komunitas masyarakat agar pemahaman pengurangan resiko bencana dipahami secara massif.

Senin (20/10/2025), BPBD Kabupaten Bandung Barat (BKBB) bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Ansor KBB, serta Ponpes Ar-Risalah menggelar lokakarya Santri Siaga Bencana.

Acara yang csecara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bandung Barat Asep Ismail di Aula Ponpes Ar-Risalah itu, diikuti ratusan santri yang berasal dari sekira 1.300 pondok pesantren di KBB.

Baca juga: Tak Larang Berjualan, Camat Lembang Wajibkan PKL Pasar Panorama Lakukan Ini

“Tujuannya untuk meyosialisasikan terkait sesar lembang supaya lebih efektif dan efisien dengan bahasa agama, untuk memitigasi dan memberikan ketenangan terkait isu sesar lembang yang hari ini terus berkembang,” tutur Wakil Bupati.

Isu potensi bencana gempa bumi akibat sesar Lembang, kata Asep Ismail, terus berkembang hingga menyentuh seluruh lapisa masyarakat di daerahnya tanpa memandang status sosial apapun.

Untuk itu, lokakarya tersebut menurutnya, menjadi sebuah momentum yang pasa untuk melakukan sosialisasi terkait hasil kajian pihak berwenang seperti BMKG, sekaligus dalam upaya menenangkan masyarakat yang dilakukan oleh santri dan para ulama.

Baca juga: Sempat Jatuh ke Jurang, Pendaki Gunung Burangrang Berhasil Ditemukan Tim SAR

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Asep Sehabudin mengatakan, kegiatan lokakarya yang digelar, telah sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007, yang menyebutkan bahwa kebencanaan merupakan tanggung jawab bersama.

“arena pesantren adalah komunitas paling banyak, ini menjadi mementum kami di BPBD memberikan informasi bahwa sesar lembang itu secara kajian memang ada, tetapi sebagai muslim kita harus meyakini bahwa bencana itu merupakan siklus alam,” jelasnya.

Dilaksanakannya kegiatan tersebut, kata Asep merupakan bentuk pelayanan BPBD KBB dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait adanya ancaman potensi bencana akibat sesar Lembang.

Baca juga: Warga Cimahi Selatan Dikejutkan Penemuan Jenazah Dalam Rumah Senin Pagi

Asep melanjutkan, pengetahuan kebencanaan penting dimiliki oleh setiap individu untuk mengurangi resiko bilamana bencana tersebut benar-benar terjadi.

“Kepada para pimpinan pondok pesantren kita mengajak bersama untuk mewasadai potensi bencana. bagaimana memberdayakan para santri harus memiliki kemampuan menangani benacana di lingkungannya,” pungkas Kalak BPBD KBB.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *