Bandung Barat – Keracunan diduga akibat mengkonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa mengejutkan itu kini terjadi pada para peserta didik SMPN 1 Cisarua, Selasa (14/10/2025).
Puluhan siswa SMPN 1 Cisarua mulai mengeluhkan gejala mual dan pusing kepala setelah menyantap MBG pada sekira pukul 09.30 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Asep Sehabudin menuturkan, pihaknya mendapatakan formasi adanya kejadian keracunan di SMPN 1 Cisarua pada pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Belum Sempat Bertemu Keluarga, TKW Asal Garut Tewas di Tangan Penjemputnya
Menindaklanjuti laporan tersebut, BPBD Kabupaten Bandung Barat langsung melakukan penanganan terhadap sisawa terdampak dengan melibatkan sejumlah tenaga medis.
“Kami secepatnya tangani dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan Cisarua dan juga Kecamatan lainnya,” ungkap Asep.
Hingga pukul 17.00 WIB, jumlah siswa terdampak dan ditangani di Posko SMPN 1 Cisarua sebanyak 50 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian diantaranya sudah diperbolehkan pulang, sebagian lainnya dirujuk ke RSUD Lembang.
Baca juga: DPR Soroti Percepatan Proses SLHS: Jangan Diterbitkan Asal-asalan
Namun,dari pantauan di lapangan, pasien msih berdatangan keposko di SMPN 1 Cisarua. Keluhan yang dialami para siswa rata-rata mengalami mual dan pusing.
Untuk mengantisipasi melonjaknya pasien,BPBD KBB juga menyiapkan sejumlah posko penanganan dan faskes rujukan. Diantaranya RSUD Lembang, Klinik Universitas Advent, dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat.
“RSJ milik Pemprov Jawa Barat sudah kita hubungi dan sudah mempersiapkan jika terjadi lonjakan malam nanti. Karena biasanya keracuan ini terjadi jam 10 dan kita buka Posko sampai pagi,” kata Asep.
Baca juga: KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan Wujudkan Kolaborasi Kementerian ATR/BPN dan Kampus
Untuk poskodi SMPN 1 Cisarua pun pihaknya menyebut akan bersiaga hingga tengah malam, untuk memberikan penananganan bagi siswa yang mulai merasakan keluhan menjelang malam hari.
Pihaknya uga mengimbau para orang tua siswa untuk memberikan laoran dan membawa anaknya ke posko penanganan jika mengalami keluhan seperti yang dialami siswa lainnya.
“Jika ada masyarakat yang butuh pelayanan, silahkan kami siap melayani. Kami juga menyiapkan petugas dari Dinkes kurang lebih hampir 50 orang, baik untuk RSUD Lembang, klinik Advent, maupun faskes lainnya di kecamatan Cisarua dan Parogpong,” jelasnya.***(Heryana)































