Gandeng NGO Internasional, Pemkot Cimahi Bekali Pelajar Pemahaman Hak Asasi Manusia

Bandung Raya300 Dilihat

Kota Cimahi – Pemahaman yang mumpuni generasi muda tentang hak asasi manusia berpeluang meminimalisasi potensi gesekan dan kenakalan, serta hal negatif lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Cimahi Ngatiyana usai membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Kapasias Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilaksanakan di Cimahi Techno Park, Rabu (15/10/2025).

Acara yang diikuti 500 siswa SMP se-Kota Cimahi itu, merupakan kolaborasi antara Pemkot Cimahi dengan Business Professional Woman (BPW) Indonesia, sebuah NGO (Non Government Organization) internasional.

Baca juga: Tinjau Keracuanan Massal, Bupati Bandung Barat: Evaluasi MBG Harus Lebih Ketat

“Kegiatan ini diprakarsai oleh BPW Indonesia yang diketuai oleh Ibu Giwo Rubianto Wiyogo. Pelaksanaannya merupakan kolaborasi dengan PKK Kota Cimahi dan DP3AP2KB,” tutur Ngatiyana.

Ia menambahkan, kegiatan bertujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda (pelajar) tentang hak asasi manusia. Harapannya, anak-anak muda dapat memahami terminologi HAM, serta kapan dan dalam kondisi bagaimana HAM itu diberlakukan.

Dengan pemahaman HAM sejak usia dini, Wali Kota berharap dapat memperkecil potensi gesekan, kenakalan, serta pelanggaran aturan yang dilakukan generasi muda di Kota Cimahi.

Baca juga: Lagi-lagi Bandung Barat, Keracunan Diduga Konsumsi MBG Terjadi di SMPN 1 Cisarua

HAM menurut Ngatiyana, sejatinya merupakan hak dasar yang dibawa setiap manusia sejak lahir. Untuk itu, pihaknya memilih pelajar tingkat SMP agar pemahaman dapat dimiliki sejak masa perkembangan.

“Anak SMP ini kan sedang berkembang, banyak potensi kenakalan terjadi dan dilakukan oeh anak-anak seusia SMP. Harapannya, kenakalan dan pelanggaran nanti bisa diminimalisai,” jelasnya.

Sementara itu, Vice President BPW Indonesia Fiatri Widuri menuturkan, terdapat tiga tahap materi yang diberikan kepada peserta dalam acara tersebut, yakni edukasi, internalisasi, dan kolaborasi.

Baca juga: Belum Sempat Bertemu Keluarga, TKW Asal Garut Tewas di Tangan Penjemputnya

Melalui edukasi, para peserta diberiakn pemahaman terkait HAM. Mindset mereka menurut Fiatri, diisi dengan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan HAM.

“Kedua adalah internasliasai, yaitu setelah diisi mindset-nya, akhirnya mereka bisa menjadi salah satu kelompok sosial yang bisa membangun dari skup mereka sendiri seperti keluarga. Targetnya saya ingin nanti di sekolah di Cimahi zero bullying,” kata Fiatri.

Sedangkan materi tahap ketiha, lanjut Fiatri, para pesert diperkenalkan dengan ilmu kolaborasi. Bahkan ia menyebut kolaborasi yang dimaksuduga sudah terjadi dengan terselenggaranya kegiatan sosialisasi tersebut.

Baca juga: Selain SMPN 1 Cisarua, Berikut Daftar Sekolah Penerima dari Total 3.642 Porsi MBG 

Mewakili NGO yang berpusat di Jenewa, Swiss itu, Fiatri menyampaikan apresiasi kepada pemkot Cimahi yang telah memfasilitasi dan berkolaborasi dalam menyukseskan sosialisasi pengatan kapasitas genrasi muda tentang HAM.

“Berkat kolaborasi juga, alhamdulillah kami mendapatkan sarana gedung ini untuk dapat mengumpulkan sebanyak 500 anak. Ini political will yang luar biasa dari pemerintah Kota Cimahi,” ujarnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *