Kota Bandung – Aksi demonstrasi beberapa hari terakhir yang berkembang dan semakin meluas di beberapa daerah di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Prowinsi Jawa Barat, membuat Angkatan Muda Siliwangi (AMS) angkat bicara, Minggu (31/8/2025).
Melalui siaran pers yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum AMS Rully H Alfiadi dan didampingi Sekjen AMS Asep Andriana, organisasi kemasyarakatan Jabar itu menyampaikan pandangannya terhadap situasi pasca demonstrasi.
AMS menurut Rully, memiliki pandangan bahwa demonstrasi yang berkembang dengan ditandai peningkatan eskalasi serta perluasan aksi, menunjukkan adanya perubahan arah dari yang seharusnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Wajibkan 33 Sekolah Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh
“Untuk itu, Pengurus Pusat AMS berkepentingan untuk menyampaikan sikap politik terkait situasi terkini,” kata Rully.
Dalam pernyataannya tersebut, Pengurus Pusat (PP) AMS juga menyampaikan lima point yang ditujukan kepada jajaran pengurus dan seluruh anggota, juga terhadap pemerintah dan pihak lainnya.
Diantara sikapnya itu, AMS menyampaikan agar para pihak yang terlibat dalam demonstrasi atau unjuk rasa untuk senantiasa menjaga nilai demokrasi tetap berada di dalam aspirasi dan kepentingan rakyat.
Baca juga: Prabowo Sebut Aksi Anarkis Unjuk Rasa Mengarah pada Gejala Tindakan Makar dan Terorisme
AMS juga mengatakan sangat mendukung dan aktif mencegah aksi anarkis yang berbuah perusakan fasilitas publik serta menjurus pada perilaku melawan hukum seperti penjarahan dan perusakan terhadap fasilitas pribadi.
“Mendukung dan meminta kepada Presiden sah Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dan tegas dalam mengembalikan dan pemulihan situasi menjadi normal dan terkendali,” ucap Rully.
Untuk menghindari saaling curiga dan konflik horizontal, AMS meminta pemerintah tetap tegas terhadap berbagai pihak yang terindikasi hanya memanfaatkan situasi.
Baca juga: Tanggapi Situasi Terkini, Parpol Ini Ramai Pecat Kader dari Keanggotaan DPR RI
Dalam pernyataan sikap tersebut, AMS juga memandang bahwa peristiwa yang terjadi saat ini sebagai akibat dari sikap sejumlah pejabat publik yang berlaku tidak adil terhadap masyarakat.
Untuk itu, pada poin berikutnya AMS meminta agar para pejabat publik melakukan introspeksi diri, serta menjaga sikap dan perilaku di hadapan rakyatnya, termasuk menghentikan pamer kemewahan dan sika hidup hedon.
“Berhati-hati dalam memberikan respon pernyataan di depan publik, baik sikapmaupun pemilihan kalimat agar tidak menimbulkan reaksi negatif publikyang berujung pada akumulasi kemarahan massa,” kata Rully.***(Heryana)
