Pemprov Jawa Barat Beberkan Sejumlah Capaian Positif di Usia 80 Tahun

Jawa Barat21 Dilihat

Kota Bandung – Sejumlah capaian positif mengiringi rasa syukur peringatan 80 tahun Provinsi Jawa Barat 2025. Capaian tersebut menjadi catatan penting bagi Pemprov menjelang peringatan Hari Jadi Jawa Barat ke-80.

Di Indonesia, Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tertinggi, yakni sebesar 52,08 persen, melebihi capaian nasional yaitu 40,52 persen.

Demikian halnya dengan realisasi pendapatan per Agustus 2025, Jawa Barat melebihi nasional. Jika realisasi pendapatan nasional hanya 51,99 persen, Jawa Barat justru mencapai 54,67 persen.

Baca juga: Tunggangi Kuda Putih, KDM Pimpin Kirab Budaya Hari Jadi Jawa Barat

Dalam talkshow di radio PRFM Bandung, Kepala Diskominfo Jawa Barat Adi Komar dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Akhmad Taufiqurrachman mengatakan, seluruh capaian tersebut menjadi kado Hari Jadi Jawa Barat ke-80

Adi Komar menuturkan, keberhasilan tercapai karena langkah-langkah cepat yang dilakukan pemprov Jabar, diantaranya percepatan lelang dalam pengadaan barang/jasa.

“Pemprov Jabar juga melakukan akselerasi belanja sejak Juli 2025, serta alhamdulillah berkat sinergitas seluruh pihak mulai dari para OPD, DPRD, mitra kerja, dan tentunya dukungan masyarakat,” jelasnya.

Baca juga: Bupati Bandung Ganjar Petugas Upacara HUT ke-80 RI dengan Beasiswa Kuliah

Adi menambahkan, realisasi belanja yang tinggi menjadi bukti jalannya roda pemerintahan yang efektif. Hal tersebut berdampak positif pada percepatan uang di tengah masyarakat, sekaligus menciptakan peluang usaha yang lebih tinggi.

Capaian lain di Hari Jadi Jawa Barat ke-80 disampaikan Akhmad Taufiqurrachman. Ia membahas soal keberhasilan pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), ketika SMPN 5 Bandung menjadi pilot project program nasional tersebut.

“SMPN 5 Bandug bisa dibilang menjadi pionir dalam CKG ini. Karena SMP ini menjadi titik awal dilaksanakannya CKG di 230 ribu sekolah di seluruh Indonesia,” ungkap Akhmad.

Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo Meriahkan Karnaval Kendaraan Hias di Atas Kapal “Berlayar Menuju Mimpi”

Dijelaskannya, CKG merupakan upaya pemerintah dalam membangun kesehatan anak sebagai fondasi masa depan bangsa. Program tersebut bertujuan mendeteksi kesehatan fisik dan mental sejak dini.

“Ini investasi jangka panjang untuk membangun generasi unggul,” ujarnya.

Yang tak kalah menarik disampaikan Adi Komar dan Akhmad dalam talk show tersebut adalah beberapa program yang digulirkan Pemprov Jawa Barat. Keduanya menyebut program tersebut sebagai original Jabar.

Baca juga: Penasaran Nonton Kirab Budaya Hari Jadi Jawa Barat? Ketahui Rutenya Berikut Ini

Satgas Anti Premanisme pertama kali disebut Adi sebagai program asli yang diinisiasi pemprov Jabar melalui Keputusan Gubernur Nomor 300/Kep.160-Bakesbangpol/2025 Tentang Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme Jawa Barat.

“Satgas Premanisme bukan hanya seremonial, tetapi memiliki tugas untuk melakukan penanganan pengamanan dan ketertiban masyarakat, dengan mengedepankan langkah preventif dan preemtif,” kata Adi Komar.

Sesuai yang disampaikan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam berbagai kesempatan, Satgas tersebut juga konsen pada penindakan aksi premanisme yang berpotensi mengganggu iklim investasi di Jabar.

Baca juga: Pemprov Gelar Kirab Budaya Hari Jadi Jawa Barat, Ada Atraksi Kuda dan Kereta Kencana

Tak hanya menjaga kondusivitas dan menanggapi aduan masyarakat akan gangguan keamanan, Satgas Anti Premanisme kata Adi juga memiliki fungsi dan peran mengedukasi masyarakat serta membangun kesadaran terkait kemanan dan ketertiban.

Dijelaskan Adi, Satgas Anti Premanisme merupakan satuan kolaborasi yang terdiri dari sejumlah unsur, diantaranya TNI, Polri, serta gabungan Pemprov Jawa Barat

Dengan adanya Satgas Anti Premanisme ini juga, iklim investasi di Jabar jadi kondusif. Itu juga bisa dilihat dari realisasi investasi Jabar yang masih jadi salah satu tertinggi di Indonesia,” kata Adi.

Baca juga: Jadi Inspektur Upacara, Bupati Bandung Sampaikan Lima Jurus Sambut Indonesia Emas 2045

Yang juga mejadi inisiasi original Jawa Barat adalah “Abdi nagri Nganjang ka Warga”. Sebuah program Pemprov Jawa Barat dalam memberikan pelayanan publik dengan sistem jemput bola.

Program yang diselenggarakan bekeliling kabupaten/kota di Jabar itu dirancang dengan konsep yang menarik. Dimana Gubernur langsung turun dan hadir ditengah-tengah masyarakat dengan hiburan yang menarik.

“Sampai saat ini, Nganjang ka Warga sudah memasuki edisi ke-19, yang berarti sudah ada sekitar 19 daerah. Ada banyak pelayanan publik dalam program ini, mulai dari layanan kesehatan seperti CKG dan sunatan massal, Samsat Keliling, ketenagakerjaan, dan layanan kependudukan,” jelas Akhmad.

Baca juga: Kirab Budaya Jadi Momen Paling Sakral di Setiap Peringatan HUT RI

Akhmad juga membeberkan data menarik terkait pertumbuhan ekonomi di provinsi dengna 27 kabupaten/kota itu.Data yang disampaikan bersumber dai Badan Psat Statistik (BPS) Jabar.

Dijelaskan Akhmad, terdapat kabar menggembirakan dari data yang dihadirkan. Yakni pertumbuhan ekonomi yang positif, diikuti penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan II 2025 mencapai 5,23 persen (yoy) dan 2,33 persen (q to q), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ini berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan berkurangnya jumlah penduduk miskin di Jabar,” terangnya.

Baca juga: Ketika Ketua DPRD Kota Cimahi Bacakan Teks Proklamasi: Terinspirasi Bung Karno

Lebih detail, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 3,65 juta orang, angka tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah sebanyak 13,61 ribu dibanding September 2024.

Dari sektor pendidikan, Jawa Barat juga juga melakukan gebrakan dengan munculnya Surat Edaran Nomor: 43/PK.03.04/KESRA Tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat.

Dari SE tersebut akhirnya dikenal dengan istilah program “Gapura Pancawaluya” yang membangun peserta didik yang Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener, Pinter (pintar), tur Singer (terampil/kreatif).

Baca juga: DPRD Sebut Pembenahan RSUD Cibabat Sebagai PR Pemkot Cimahi di HUT ke-80 Indonesia

Adi Komar mengatakan, sistem pendidikan Gapura Panca Waluya yang cukup populer, diantaranya kerjasama Pemprov bersama TNI melalui pembinaan peserta didik di barak militer.

“Di institusi militer sudah disesuaikan dengan Kementerian Dikdasmen (pendidikan dasar dan menengah) serta usia anak. Dengan mengirim anak-anak ke institusi militer, bukan berarti mencetak prajurit” tegas Adi.

Terakhir, Jawa Barat sangat konsen pada isu lingkungan dan pengelolaan sampah. Beberapa langkah dilakukan Pemprov seperti investasi hijau yang memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Sambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Wali Kota Cimahi Siap Gratiskan PBB di Bawah 100 Ribu

“Salah satu contoh dari keberlanjutan, Pemdaprov Jabar berkomitmen melanjutkan program Citarum Harum meskipun Perpres yang mengaturnya sudah berakkhir 2025,” kata Adi.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *