KDM Bantah Isu Dirinya Disponsori Oligarki: Yang Tidak Boleh Itu Merugikan Rakyat

Jawa Barat133 Dilihat

Kota Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan bantahan terhadap isu yang menyebut dirinya selama ini dibiayai oligarki. Bantahan disampaikan dirinya melalui sebuah video yang diunggah di media sosial instagram, Kamis (10/7/2025).

Dedi Mulyadi mengaku mengetahui adanya pandangan yang menyebut dirinya disponsori oligarki setelah menerima kedatangan Pengurus Yayasan Budha Tzu Chi di Gedung Sate beberapa waktu lalu.

Menurut Dedi Mulyadi, pertemuan dirinya bersama Tyayasan Budha Tzu Chi yang saat itu dimotori Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, dilakukan secara resmi dan membahas program yang berkaitan dengan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Menggemparkan Dunia, Pacu Jalur Riau Diklaim Budaya Negara Tetangga

“Saat itu, Pemprov Jabar kedatangan tamu dari Yayasan Budha Tzu Chi yang dimotori oleh Pak Maruarar Sirait. Tujuannya adalah memberikan bantuan kepada masyarakat Kota Bandung yang rumahnya kumuh,” jelasnya.

Gubernur yang akrab disapa KDM itu menambahkan, dirinya menerima kedatangan perwakilan yayasan tersebut juga didampingi Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Ketua DPRD Jabar, serta Sekda Jabar.

Pada kisah lainnya, KDM juga menceritakan kunjungannya ke Kabupaten Cianjur untuk meresmikan sebuah masjid yang dibangun oleh konglomerat asal Indonesia Tomy Winata.

Baca juga: KTT BRICS 2025, Prabowo Ungkap Indonesia Rasakan Dampak Perubahan Iklim

“Saya pada waktu itu meresmikan masjid yang dibangun oleh Yayasan Arta Graha. Di situ sudah pasti pemiliknya adalah Pak Tomy Winata,” ungkapnya.

Menurut KDM, dalam pertemuan tersebut juga disepakai beberapa poin kerjasama antara Pemprov JaWa Barat dengan Tomy Winata. Diantaranya adalah untuk membangun kawasan terisolir di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Garut.

Komitmen lainnya adalah menjaga Gunung Wayang dari berbagai bentuk perusakan, serta membangun kawasan perkebunan untuk dikembalikan menjadi perkebunan teh dan karet yang dikelola oleh masyarakat.

Baca juga: Farhan Tanggapi TomTom Traffic Index yang Tempatkan Bandung Ranking Pertama Termacet di Indonesia

Pertemuan KDM dengan Tomy Winata juga diduga menjadi pemantik munculnya isu dirinya selama ini dibiayai dan disponsori oleh oligarki. Padahal, kata Dedi, seorang Gubernur terbuka menjalin hubungan kerjasama dengan pihak manapun untuk kemakmuran rakyatnya.

“Perlu saya tegaskan, sebagai Gubernur saya terbuka berhubungan dengan siapapun, dengan dunia usaha, selama dunia usahanya legal, tidak merugikan masyarakat, membayar pajak, kemudian menumbuhkan lapangan kerja dan dilakukan terbuka,” ujarnya.

Dalam video tersebut, KDM juga menegaskan pandangannya bahwa lebih baik menjadi pemimpin yang melakukan hubungan dengan kalangan pengusaha secara terbuka di media sosial, dibanding pemimpin yang mengaku anti oligarki padahal dalam Pemilu dibiayai oligarki.

Baca juga: Disetujui DPR, Kemenag Dapat Tambahan Anggaran Rp2,3 Triliun

“Pemerintah perlu dunia usaha dan harus bekerja sama dengan dunia usaha untuk kebaikan. Yang tidak boleh itu melakukan tindakan kotor yang bertentangan dengan kepentingan rakyat, merugikan rakyat, kongkalikong dalam pegelolaan pajak,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *