KDM Akui Sempat Larang Acara Makan Gratis di Pesta Rakyat Garut

Jawa Barat445 Dilihat

Kabupaten Garut – Peristiwa meninggalnya tiga warga kabupaten Garut dalam acara makan gratis di pernikahan putra sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Putri Karlina terus menuai sorotan.

Mengutip berbagai laporan, korban terjadi akibat saling berdesakan saat mengantre memasuki Pendopo Kabupaten Garut untuk menikmati acara makan gratis yang disediakan, Jumat (18/7/2025).

Acara makan gratis yang disebut sebagai rangkaian syukuran pernikahan Maula Akbar-Putri Karlina itu, diakui Gubernur Dedi Mulyadi tidak pernah mengijinkan, bahkan ia menyebut melarangnya.

Baca juga: Dramatis, Begini Petugas Gabungan Lakukan Evakuasi Korban Longsor di Padasuka Cimahi

Kepada awak media, Dedi Mulyadi yang merupakan orang tua dari mempelai pria, Maula Akbar, memberikan klarifikasi atas peristiwa menyedihkan itu. Ia mengaku sempat melarang acara yang akan melibatkan massa dalam jumlah yang banyak.

“Waktu itu, saya kedatangan event organizer, ini ada saudara Rizal. kemudian waktu itu saya mewanti-wanti tidak boleh ada kegiatan yang melibatkan rang banyak, yang acara makan-makan,” ungkapnya.

ubernur yng akrab disapa KDM itu melanjutkan, dirinya hanya akan hadir pada acara pesta rakyat yang digelar pada malam harinya. Pasalnya, acara tersebut sering ia selenggarakan sebagai kegiatan rutin setiap pekan yang digelar keliling Jawa Barat.

Baca juga: Segera Gelar Mukota, Caretaker Buka Lebar Pintu Pencalonan Ketua Kadin Kota Cimahi

Alasan lain dikemukakan KDM, bahwa di hari saat peristiwa itu terjadi, dirinya harus menghadiri acara pertemuan dengan para kepala desa pada pukul 16.00 WIB.

“Kemudian malamnya kegiatan pagelaran seni. Itu kegiatan saya keliling, dan saya datang malam jam 7 sebelum pagelaran seni. Kegiatan (makan gratis) ini sudah saya wanti-wanti nggak boleh dilaksanakan,” jelasnya.

Kendati demikian, sebagai orang tua dari mempelai pria, KDM berjanji akan bertanggung jawab atas peristiwa maut di acara syukuran pernikahan anaknya tersebut.

Baca juga: Mantan Ketua Kadin Kota Cimahi Ini Nyatakan Diri Maju dalam Pemilihan Ketua Baru

“Sekarang peristiwanya sudah terjadi, saya adalah orang tua dari mempelai, maka saya bertanggung jawab terhadap peristiwa ini,” ucapnya.

Kepada keluarga para korban, Mantan Bupati Purwakarta itu mengaku telah memberikan santunan sebesar Rp150 juta, ditambah dengan santunan dari anak dan menantunya sebesar Rp100 juta.

KDM menyatakan jika acara makan gratis yang digelar anaknya itu merupakan niat baik dengan tujuan ingin membahagiakan masyarakat. Hanya saja, kata Dedi, cita-cita baik tersebut tidak dibarengi dengan kesiapan mengantisipasi mebeludaknya massa.

Baca juga: Rotasi 122 Pegawai, Wali Kota Cimahi Pastikan Transparan dan Prosedural

“Jadi, yang paling utama adalah meskipun orang tua sudah melarang dilaksanakan kegiatan ini. Karena peristiwa ini sudah terjadi, sebagai orang tua bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dilaksanakan,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *