Bandung Barat – Koordinator Lapangan (Korlap) BPBD Kabupaten Bandung Barat, Suheri, memimpin tim bersama warga membuka akses yang tertimbun material longsor di Kampung Areng RW 11, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Senin (19/5/2025).
Suheri menuturkan, pembukaan akases jalan menjadi agenda prioritas BPBD Kabupaten Bandung Barat untuk memperlancar mobilitas warga, termasuk distribusi pakan ternak dan susu dari peternakan sapi perah di sekitar lokasi.
“Tiga hari pasca longsor di sini, hari ini kami terus membuka akses kendaraan roda dua, yang mana jalan itu dibutuhkan untuk mobilitas warga membawa pakan ternak dan hasil dari peternakan,” ungkap Suheri.
Baca juga: Warga Terdampak Longsor Lembang Harap Gubernur Bantu Kembalikan Fasilitas Umum yang Tertimbun
Pembukaan jalan kecil di permukiman warga tersebut, dilakukan dengan mengangkat material longsoran berupa tanah, batu pondasi, serta akar dan rumpun bambu yang terbawa longsor.
Tinggnya tebing longsoran menjadi kendala tersendiri bagi tim dan warga dalam melakukan evakuasi material. Di sisi lain, pengerjaan harus dilakukan manual karena tidak memungkinkan dijangkau dengan alat berat.
“Alhamdulillah masyarakat tiap hari terus bergotong royong membuka akses. Kendalanya pada pembuangan materi longsoran tidak bisa menggunakan alat berat. Kemarin ada bantuan dari Damkar, hari ini mulai terbuka aksesnya,” imbuhnya.
Baca juga: Mengidentifikasi Bakat Siswa Lewat Pendekatan Talents Mapping
Kendala lainnya, lanjut Suheri, adalah hujan yang kerap mengguyur di sore hingga malam hari. Hal tersebut membuat pengerjaan dihentikan karena berpotensi terjadi longsor susulan.
Suheri mengungkapkan, sebanyak 33 kepala keuarga (KK) atau 106 jiwa terpaksa diungsikan akibat bencana tanah longsor di Kampung Areng yang terjadi pada Rabu (14/5/2024) dan Jumat (16/5/2025).
Mereka kini menempati mesjid yang tak jauh dari lokasi kejadian, sebagian menempati rumah milik Koordinator Wilayah petani susu setempat.
Baca juga: Polres Cimahi Amankan 89 Terduga Pelaku Aksi Premanisme
“Di sini ada 21 rumah, 5 diantaranya mengalami kerusakan dari ringan hingga berat, 16 lainnya terdampak. Masyarakat sudah diungsikan 33 kKK dengan 106 jiwa,” bebernya.
Salah seorang warga bernama Budi, menceritakan kronologi tanah longsor yang terjadi pada jumat pagi sekira pukul 04.20 WIB. Hujan deras diduga menjadi penyebab utama longsor di kampungnya itu.
“Pertama longsor itu waktu hari Rabu tapi itu kecil. Nah, yang parah justru waktu Jumat Subuh. Karena hujan deras sekali, jadinya air tidak bisa tertahan lagi dan terjadilah longsor besar menimbun empat rumah di bawah sini,” ungkapnya.
Baca juga: DPRD Setuju APBD Ringankan Biaya Pendidikan Warga Cimahi
Dalam kejadian tersebut, dua orang disebut Budi mengalami luka. Yang cukup parah dialami seorang warga berusia 20 tahun yang tertimbun longsor hingga setinggi dada. Beruntung keduanya berhasil diselamatkan.
Sementera itu, BPBD Kabupaten Bandung Barat telah melakukan asesmen di delapan desa se-Kecamatan Lembang yang mengalami bencana serupa dalam waktu hampir bersamaan.
“Berdasarkan laporan dan hasil asesmen rekan kami di lapangan, di Kecamatan Lembang ini ada 8 desa yang terdampak cuaca ekstrem. Maka pada hari Jumat kita kerahkan 25 personel untuk melakukan asesmen,” pungkasnya.***(Heryana)