Bandung Barat – Bencana banjir akibat meluapnya Sungai Cimeta di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat menyebabkan puluhan keluarga mengungsi.
Kepala Desa Nyalindung Oo Supriatna mengatakan, saat ini sebanyak 43 kepala keluarga (KK) masih mengungsi di rumah kerabat mereka yang lebih aman meski posisinya tak terlalu jauh dari lokasi bencana.
Di sisi lain, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas satu hektar untuk merelokasi korban terdampak banjir sesuai dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Baca juga: Ciptakan Wilayah Kondusif, Pemkab Bandung Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme
“Kami menyiapkan tempat di lahan seluas satu hektar untuk relokasi warga terdampak, tak jauh dari jalan raya. Memang ada yang 4 hektar tapi jauh dari jalan raya,” ungkap Kades Oo.
Lahan yang akan digunakan untuk merelokasi 25 rumah tersebut kata Oo, merupakan Tanah Kas Desa (TKD) yang telah disetujui Gubernur Dedi Mulyadi dan Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail.
Saol bentuk bangunan rumah nantinya, ia mengatakan masih menanti keputusan dan arahan dari Gubernur. Dirinya bertugas menyediakan lahan yang aman untuk menjadi tempat relokasi warga terdampak banjir sungai Cimeta.
Baca juga: Bupati Bandung Ingatkan Perusahaan Berikan Karyawan THR H-7 Lebaran, Sanksi Menanti Pelanggar
“Kebetulan disitu ada relokasi dua peduduk waktu ada tanah longsor sebelumnya. Alhamdulillah warga tinggal menunggu program bapak Gubernur. Tadi Pak Bupati Jeje Ritchie Ismail juga memberikan bantuan kepada warga sebanyak 150 karung, satu karungnya 18 kilogram,” ungkapnya.
Disinggung terkait status lahan setelah dibangun rumah warga terdampak bencana, Oo menyebut statusnya adalah Hak Guna Pakai. Sedangkan lokasi bencana akan dijadikan kawasan hijau dengan status masih miilik masyarakat.
“Arahan dari Bapak Gubernur, lokasi banjir agar ditanami pepohonan karena itu pinggir kali Cimeta dengan kepemilikan masih milik mereka (masyarakat) karena sudah bersertifikat,” sambungnya.
Baca juga: Tergelar Personel, Pospam Nagrog Cicalengka Siap Kawal Arus Mudik Lebaran
Terkait rencana relokasi 150 jiwa tersebut, Kades Oo mengatakan disambut antusias warga terdampak bencana, karena warga khawatir kejadian serupa terulang kembali.
Sebelumya ia berencana menjadikan aula Desa sebagai tepat pengungsian warga, namun ternyata aula tersebut juga turut terdampak banjir Sungai Cimeta.
Ia mengaku bersyukur hingga kini bantuan bagi warga terdampak terus berdatangan. bahkan dirinya menyebut bantuan sembako setiap harinya tetap mengalir dariberbagai pihak yang peduli terhadap warganya itu.
Baca juga: Menag Sebut Setengah Perolehan Zakat Nasional Bisa Selesaikan Kemiskinan Mutlak di Indonesia
“Alhamdulilah soal sembako stabil, setiap hari bantuan terus masuk. Saat ini warga tetap khusyu menjalankan puasa dan menyambut lebaran di rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi bencana, sambil menunggu relokasi,” tutupnya.***(Arga)